Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Astros II MK 6, Peluncur Roket yang Sempat Dicoba KSAD Dudung

Kompas.com - 15/05/2022, 09:05 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman sempat mencoba menembakkan peluncur roket MLRS Astros II MK 6 milik Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 10 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Munisi yang ditembakkan yakni SS-60 dan SS-80 jarak 60 kilometer, baik single maupun triple.

Hal itu dilakukan Dudung saat menghadiri puncak latihan penembakan senjata berat terpadu Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed) Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Kodiklatad) 2022 di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (13/5/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Dudung dan Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak disematkan brevet kehormatan Astros.

Baca juga: KSAD Dudung hingga Pangkostrad Maruli Terima Brevet Kehormatan Astros

Dudung menilai, keberhasilan latihan tersebut menunjukkan profesionalisme prajurit TNI AD, khususnya Artileri Medan, masih terjaga.

"Dengan keberhasilan dalam latihan penembakan ini, ini memberikan keyakinan kepada bangsa dan negara, TNI AD profesional dan siap menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Dudung.

Mobilitas tinggi

Astros II MK 6 merupakan peluncur roket multipel atau multiple launch rocket system (MLRS), jenis roket andalan yang dimiliki TNI AD sebagai senjata bantuan tembakan. Astros II MK 6 dioperasikan oleh Satuan Armed TNI AD.

Dikutip dari laman tniad.mil.id, peluncur roket buatan Avibras Aerospacial Brazil ini mempunyai nama Area Saturation Rocket System (Astros) yang diproduksi pertama kali pada 1983 dan terus dikembangkan sampai sekarang.

Seri yang dipilih dan dimiliki Indonesia adalah tipe II dan generasi ke-6 (Astros II MK 6).

Dalam pengoperasiannya, Astros II MK 6 beroperasi dengan kendaraan truk 6X6 (AV-LMU) yang dapat melaju hingga 110 kilometer per jam dan mempunyai jarak jelajah hingga 600 kilometer.

Selain dapat bergerak sendiri, Astros II MK 6 memiliki mobilitas tinggi karena juga dapat diangkut dengan pesawat Hercules C-130 TNI AU.

Baca juga: Kecanggihan Peluncur Roket Astros II MK 6 Andalan TNI AD

Roket Astros II memiliki multikaliber, dari jenis SS-09 (kal 70), SS-30 (kal 127 mm), SS-40 (kal 180 mm), SS-60 dan 80 (kal 300 mm), SS-150 (kal 450 mm), serta seri Astros TM-300 (kal 450 mm).

Sementara itu, Astros II memiliki Fire Control Unit (AV-UCF) sebagai pengendali dan pengontrol terhadap masing-masing baterai saat penembakan.

Selain itu, juga dilengkapi dengan fire control computer, trajectography radar, dan digital radio.

Keunggulan lain dari Astros II MK6 adalah munisi yang dilengkapi hulu ledak submunisi (copper cone) yang mampu menembus baja dengan ketebalan hingga 20 sentimeter. Sehingga, hal itu mampu menghancurkan kendaraan lapis baja (tank) jenis apa pun.

Kelebihan roket Astros II yang dirancang di atas truk 6X6 (AV-LMU) menjadikan roket ini digolongkan sebagai roket gerak sendiri. Saat ini, tren MLRS lebih ke arah sistem peluncur modular, di mana pengisian ulang munisi dilakukan bersamaan dengan tabung peluncurnya.

Caranya dengan mengganti tabung peluncur yang telah kosong dengan tabung peluncur baru yang sudah diisi munisi.

Baca juga: Mengenal Peluncur Roket Astros II MK6, Andalan TNI AD yang Dibanggakan Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com