Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seruan Presiden Jokowi agar Perang di Ukraina Dihentikan

Kompas.com - 15/05/2022, 08:41 WIB
Mutia Fauzia,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali menyerukan agar perang di Ukraina dihentikan. Seruan tersebut ia sampaikan pada KTT Khusus ASEAN-AS yang digelar di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC, Jumat (13/5/2022).

Pada pertemuan antara para kepala negara ASEAN dengan Amerika Serikat tersebut, Jokowi mengungkapkan perang Ukraina telah menciptakan tragedi kemanusiaan dan memperburuk perekonomian dunia.

Pasalnya, terjadi kenaikan harga pangan, energi dan inflasi. Hal tersebut sangat memperberat perekonomian dan memperlambat pencapaian SDGs di negara berkembang dan kurang berkembang.

Baca juga: Di Pertemuan Menlu G7, Menlu Retno Bahas Ketahanan Pangan Akibat Perang di Ukraina

“Saat dunia seharusnya segera pulih dari pandemi Covid-19, dunia menghadapi masalah baru, perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam," ungkap Jokowi, dikutip dari siaran pers Sekretarian Presiden, Sabtu (14/5/2022).

"Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang makin kokoh justru unilateralisme yang makin mengemuka,” lanjutnya.

Ia pun menekankan, perang yang terjadi tidak menguntungkan pihak manapun. Jokowi juga mengungkapkan tanggung jawab setiap pemimpin untuk menghentikan perang dan mewujudkan perdamaian.

"Setiap negara, setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan, perdamaian dapat terwujud,” tegasnya.

Bukan yang pertama

Seruan Jokowi agar perang di Ukraina dihentikan bukan untuk yang pertama kalinya ia sampaikan.

Sebelumnya, saat serangan Rusia ke Ukraina pertama kali terjadi pada akhir Februari lalu, Jokowi telah sempat menyerukan agar perang dihentikan. Namun demikian, kala itu, ia tak menyebutkan perang di mana dan oleh siapa yang ia maksud.

Hal itu disampaikannya melalui unggahan di akun Twitter resminya @jokowi pada Kamis (24/2/2022) petang. "Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Singgung Dampak Perang Ukraina Saat Bertemu Kongres AS

Cuitan Jokowi tersebut diunggah pada hari di mana invansi Rusia atas Ukraina mulai dilakukan.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (23/2/2022) telah mendeklarasikan perang dengan Ukraina. Putin mengeklaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.

Tak lama setelah pidato Putin di televisi yang ditayangkan sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, suara ledakan terdengar di Kramatorsk, Ukraina, diikuti laporan suara ledakan atau tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan Kiev. Semuanya kota besar di Ukraina.

Bicara langsung dengan Putin

Jokowi pun sempat menyampaikan agar perang di Ukraina dihentikan secara langsung kepada Presiden Putin. Perbincarangan antara Jokowi dan Putin dilakukan melalui sambungan telepon pada Kamis (28/4/2022) lalu.

Informasi ini pertama kali diungkap oleh situs resmi Kremlin, kantor Presiden Rusia Vladimir Putin, Kremlin.ru, pada Kamis petang waktu setempat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com