Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Kutuk Penembakan Wartawan Al-Jazeera Shireen Abu Akleh, Desak Dilakukan Penyelidikan Menyeluruh

Kompas.com - 12/05/2022, 16:19 WIB
Mutia Fauzia,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengutuk keras pembunuhan wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh yang ditembak oleh Israel dalam serangan di Tepi Barat yang mereka duduki pada Rabu (11/5/2022).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu RI) Teuku Faizasyah mengungkapkan, Indonesia juga menuntut dilakukan investigasi secara menyeluruh terhadap kejadian tersebut.

"Indonesia mengutuk keras pembunuhan wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh di wilayah yang diduduki di Tepi Barat. Kami juga meminta investigasi atas kejadian tersebut," ujar Faizasyah di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Shireen Abu Akleh (51) diketahui sedang meliput serangan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin dan terkena tembakan di bagian wajahnya.

Wartawan Palestina lainnya, Ali al-Samoudi, juga terkena tembakan dan mendapat luka di bagian punggung, tetapi kini dalam kondisi stabil.

Baca juga: Update Penembakan Wartawan Al Jazeera: Pasukan Israel Disebut Sengaja Menembak, Dibantah PM Israel

Dalam rekaman video kejadian tersebut, Shireen Abu Akleh terlihat mengenakan jaket antipeluru berwarna biru dengan tulisan "PRESS", dikutip dari Al Jazeera. Namun, pihak Israel membantah adanya kabar itu.

Tentara Israel mengonfirmasi telah melakukan operasi Rabu pagi di kamp pengungsi Jenin, tetapi membantah bahwa mereka sengaja menargetkan wartawan.

"(Tentara) tentu saja tidak membidik wartawan," kata seorang pejabat militer seperti diberitakan Kompas.com.

Indonesia, sebut Faizasyah, kembali menegaskan pentingnya mencari solusi atas pendudukan yang dilakukan Israel.

Sebelumnya, Al Jazeera menyebut Abu Akleh sempat mengirim pesan terakhir melalui email pada pukul 06.13 waktu setempat.

"Pasukan pendudukan menyerbu Jenin dan mengepung sebuah rumah di lingkungan Jabriyat. Dalam perjalanan ke sana, saya akan membawakan Anda berita segera setelah gambarnya menjadi jelas," tulis Abu Akleh dalam pesannya.

Baca juga: Wartawan Al Jazeera Diduga Tewas Ditembak Tentara Israel Saat Meliput di Tepi Barat

Seorang reporter yang berada dalam kendaraan yang sama dengan Abu Akleh menjelaskan, tentara Israel bersikeras menembak untuk membunuh.

"Kami semua mengenakan rompi dan helm. Kami adalah empat jurnalis di area terbuka. Tidak ada konfrontasi atau tembakan yang dilepaskan oleh para pejuang Palestina," ujarnya.

"Tentara pendudukan tidak berhenti menembak bahkan setelah dia pingsan. Saya bahkan tidak bisa mengulurkan tangan untuk menariknya karena tembakan," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com