Keseharian Suryani adalah seorang ibu rumah tangga. Sementara suaminya, Deni, adalah pekerja cuci mobil yang tinggal mengontrak di Jakarta.
Baca juga: Apa Saja Fasilitas di RSCM Kiara Setelah Selesai Direnovasi?
Saat di RSCM, Denias melakukan persiapan operasi cangkok hati. Menunggu kondisinya stabil, dokter telah memasang selang untuk mengeluarkan cairan di perutnya.
Kedua, Parhan, lahir dalam kondisi normal dan sehat. Namun sejak usia 5 bulan nampak ada benjolan di hidungnya.
Parhan sering mengalami demam dan muntah. Ia berada dalam asuhan ibunya, Rosita, dan kakaknya, sejak sang ayah meninggalkan mereka tanpa kabar.
Rosita bekerja serabutan, mulai dari menjadi tukang ojek sampai tukang cuci mobil dan motor dengan upah Rp 30.000 per hari.
Baca juga: Rutin Cuci Mobil Bisa Cegah Karat
Dengan penghasilan tidak menentu, penanganan terhadap penyakit Parhan tidak memadai.
Mensos Risma sendiri telah berkunjung ke kediaman Parhan di Kecamatan Pabuaran, Sukabumi pada Januari 2022.
Terakhir yaitu Fransisca. Dia telah didiagnosis menderita kelumpuhan otak sejak usia 2,5 bulan. Sang ibu, Irene, banting tulang menghidupi dan merawat Sisca seorang diri, setelah ayahnya pergi meninggalkan mereka.
Selain ketiga anak tersebut, Kemensos juga memberikan asesmen untuk Almahyra Khawla Rachma (9 bulan). Bocah asal Malang, Jawa Timur (Jatim) ini didiagnosis menderita obstruksi bilier atau penyumbatan saluran empedu.
Baca juga: 6 Penyebab Penyumbatan Saluran Empedu dan Faktor Risikonya
Sebagai langkah lebih lanjut, Risma menginstruksikan jajarannya untuk memberikan penanganan sebaik mungkin kepada anak-anak tersebut.
Menanggapi arahan Risma, jajaran Kemensos melalui Sentra Phala Martha Sukabumi telah memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) kepada ibunda Parhan, Rosita.
Atensi tersebut diberikan berupa dukungan pemenuhan hidup layak yang terdiri atas beras, telur, minyak, kecap, tepung terigu, kacang hijau, gula merah, susu, biskuit, makanan ringan, kasur, selimut, bantal, dan mainan anak.
Sentra Phala Martha juga memberikan dukungan psikososial kepada Rosita agar tetap semangat dalam menghadapi kondisi yang dialaminya.
Baca juga: Korban Kebakaran di Jakarta Barat Dapat Penyuluhan Psikososial untuk Obati Trauma
“Kami akan beri bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk orangtua Parhan. Kemudian, diberi modal usaha warung,” kata Risma.
Untuk Denias, Tim Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi melakukan pendampingan rujukan ke RS Hermina Karawang bersama Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), aparat Desa Batujaya, dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang.