Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Hepatitis Akut di RI Jadi 15, Waspadai dan Kenali Gejalanya

Kompas.com - 09/05/2022, 19:03 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus hepatitis akut misterius yang terjadi di Indonesia saat tercatat mencapai 15 orang.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sampai saat ini belum ada kesimpulan mengenai virus yang memicu infeksi yang mengakibatkan hepatitis akut itu.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini sudah ada empat kasus dugaan penularan Hepatitis Akut yang meninggal.

Pertama adalah 3 pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta yang meninggal karena terjangkit hepatitis akut misterius.

Baca juga: Minta Kemenkes Serius Antisipasi, Pimpinan DPR Harap Kasus Hepatitis Misterius Tak Jadi Pandemi

Selain itu, seorang anak di Tulungagung, Jawa Timur, yang berusia 7 tahun meninggal setelah dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.

Iya (masih 4 kasus), belum ada tambahan karena masih dalam pemeriksaan dan verifikasi dari dinkes kabupaten kota, karena kan laporannya berupa sindrom kuning," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/5/2022).

Sampai saat ini Kementerian Kesehatan masih menelusuri penyebab kejadian hepatitis akut misterius.

Ciri gejala

Budi mengatakan, ciri dari anak yang tertular hepatitis akut ini adalah tingginya tingkat serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) di atas 100.

Adapun SGOT adalah enzim yang biasanya ditemukan di organ hati (liver), jantung, ginjal hingga otak, sementara SGPT adalah enzim yang banyak dijumpai di dalam hati.

Karenanya, bila anak mengalami demam, segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca juga: 15 Kasus Hepatitis Akut Terdeteksi di Indonesia, Menko PMK Sebut Tak Ada Rencana Tunda PTM

"SGPT dan SGOT itu normalnya di level 30-an. Kalau udah naik agak tinggi lebih baik refer ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," ujar Budi.

Menurut Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, ketiga anak yang meninggal akibat hepatitis akut misterius itu mengalami gejala mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Menurut Kemenkes, gejala lain infeksi virus hepatitis adalah gejala yang ditandai dengan kulit dan sklera berwarna ikterik atau kuning, urin berwarna gelap atau teh tua, serta buang air besar berwarna pucat yang timbul secara mendadak.

Epidemiolog Hermawan Saputra menyarankan kepada para orang tua dan pengasuh untuk waspada dan segera pergi ke dokter ketika anak-anak mendadak demam dan diare guna mencegah kasus hepatitis akut misterius. Menurut dia hal itu diperlukan sebagai deteksi dini apakah gejala itu merupakan sakit ringan atau mengarah kepada hepatitis akut.

"Bila ada anak-anak yang merasakan demam, kemudian juga diare, kemudian berkaitan dengan penyakit-penyakit gangguan perut yang dirasa tiba-tiba ada atau akut segera memeriksakan diri ke dokter," kata Hermawan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/5/2022).

Baca juga: Bayi 2 Bulan di Sumbar Meninggal Diduga karena Hepatitis Misterius

Sampai saat ini, kata Hermawan, belum ditemukan penyebab utama kasus hepatitis akut. Para pakar masih menelaah apakah penyakit itu diakibatkan oleh infeksi adenovirus atau terkait dengan riwayat SARS-CoV-2 yang menyerang anak-anak pada tahun sebelumnya.

"Fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah ini pada rumpun virus yang berkaitan dengan adenovirus penyebab diare pada anak atau pada kasus lain yang memang menjadi kewaspadaan dengan hepatitis akut," ujar Hermawan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak usia dini umur 11 bulan hingga 5 tahun di 20 negara Eropa, Amerika dan Asia yang saat ini belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.

(Penulis : Mutia Fauzia | Editor : Bagus Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com