Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eki Baihaki
Dosen

Doktor Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad); Dosen Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas). Ketua Citarum Institute; Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat, Perhumas Bandung, ISKI Jabar, dan Aspikom Jabar.

Idul Fitri dan Harmoni untuk Negeri

Kompas.com - 30/04/2022, 12:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kemenangan atas hawa nafsu merupakan modal utama menjadi manusia yang berlebaran dalam arti memperoleh ampunan dari Allah atas segala kesalahan dan dosa-dosa masa lalu. Kemenangan spritual atas hawa nafsu dan godaan setan meneguhkan spirit kemanusiaan baru untuk berkomitmen menjadi hamba Tuhan yang lebih bertakwa dan berakhlak mulia.

Psikologi Lebaran meniscayakan peleburan aneka karakter kebinatangan untuk ditransformasi menjadi karakter dan nilai ketuhanan dengan meneladani sifat-sifat Allah yang Maha Rahim penuh kasih sayang.

Sejatinya saum Ramadhan akan mengokohkan energi persaudaraan dan persatuan. Jika persatuan nasional sudah terjadi maka bangsa Indonesia akan siap menghadapi segala bentuk tantangan dan menyongsong kejayaannya.

Idul Fitri momentum bagi kita semua untuk kembali menyambung tali persaudaraan yang sempat terkoyak karena berbagai faktor. Tidak ada alasan untuk tidak saling memaafkan sesama anak bangsa saat bersilaturahmi.

Dalam konteks terkini budaya silaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain demikian relevan untuk diterapkan dan diamalkan. Perwujudan nyata ajaran Islam rahmatan lil alamin adalah silaturahmi untuk memperkuat trilogi ukhuwah, yaitu ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah wathaniyyah dan ukhuwah basyariyah. Saum Ramadhan sejatinya dapat membakar semua sikap egoistis.

Tanggalkan semua rasa iri dan dengki apalagi permusuhan. Mari menggenggam tangan bersama-sama merajut tali persaudaraan dan hadirkan harmoni bagi negri.

Terminologi halal bi halal yang identik dengan silaturahmi saat Idul Fitri, secara historis lahir dari hasil diskusi Presiden Soekarno dengan Kiai Wahab Chasbullah saat dimintai pendapat perihal situasi nasional yang tengah bergejolak. Kiai Wahab kemudian mengusulkan kegiatan halal bi halal dan usulan tersebut disetujui Bung Karno.

Maka lahirlah acara kenegaraan pertama kali tahun 1948 di Istana Negara. Menghadirkan segenap elite-elite politik saat itu yang tengah bertikai diundang ke istana untuk duduk bersama, saling memaafkan satu sama lain untuk mengokohkan persaudaraan dan merajut harmoni negri.

Antropolog Amerika, Clifford Geertz, dalam bukunya The Relegious Of Java, menulis Lebaran Idul Fitri merupakan wadah yang mampu mengakomodasikan perbedaan dan sebagai arena solidaritas, di mana anggota-anggota masyarakat yang tadinya terpisah secara vertikal maupun horisontal akibat perbedaan ideologi dan orientasi primordial mencair sehingga ia menempatkan Lebaran sebagai momen integrasi masyarakat.

Manusia secara fitrah tidak bisa luput dari kekhilafan dan kesalahan. Momentum Idul Fitri adalah momentum yang tepat untuk saling meminta dan memberi maaf. Mari enyahkan semua sikap egoistis. Tanggalkan semua rasa iri dan dengki apalagi permusuhan yang ada pada diri sesama anak bangsa.

Mari menggenggam tangan bersama-sama merajut tali persaudaraan dan persatuan untuk merawat dan mengokohkan harmoni bagi negri. Semoga!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com