Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Sudarsono
Guru Besar Universitas Indonesia

Prof Dr Sudarsono, Koordinator riset klaster “economy, organization and society” FISIP UI.

Mudik: Konstruksi Nilai Simbolik Mobil dan Transportasi Publik

Kompas.com - 30/04/2022, 09:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: One Herwantoko dan Sudarsono*

MUDIK tahun ini memang istimewa. Pertama, ini adalah mudik bebas pertama, tanpa pembatasan sejak pandemi.

Kedua, mudik tahun ini adalah golden week, libur panjang bersama, selama sepuluh hari.

Balitbang Kemenhub memperkirakan jumlah pemudik tahun ini mencapai 85,6 juta orang, yang mudik ke seluruh penjuru tanah air.

Dari segi moda transportasi, 40,2 juta orang (46,96 persen) pemudik menggunakan kendaraan pribadi mobil dan motor.

Selebihnya memanfaatkan transportasi umum, yaitu darat (30,96 persen), kereta api (9,99 persen), udara (9,99 persen), laut (2 persen), dan lainnya (0,11 persen).

Nilai simbolik dan harapan fiksional

Dominasi kendaraan pribadi mobil dalam arus mudik dapat dikupas dari berbagai sudut pandang sosiologi ekonomi transportasi masa kini.

Pertama, dalam pandangan Beckert (2016), nilai dan kualitas suatu komoditas, selain berdimensi fungsi dan kualitas material, juga berdimensi nilai simbolik.

Mobil, di satu sisi, berfungsi sebagai alat transportasi, dan di lain sisi, memiliki nilai simbolik. Yang terakhir ini menggambarkan makna (meaning) di luar nilai material dan fungsional barang itu.

Bagi Beckert (2016), nilai simbolik ini menggambarkan harapan fiksional (fictional expectation) dari tatanan sosial dan moral masyarakat atas suatu barang.

Selama ini, kita memahami mudik sebagai fenomena religi dan sosio historis silaturahmi.

Namun, dari perspektif sosiologi ekonomi, mudik juga dapat dipahami sebagai arena sosial, ke dalam mana para pemudik “mempertunjukkan” dinamika perubahan sosial-ekonomi kepada sanak saudara, tetangga, kerabat dan sahabat masing-masing di kampung.

Dalam kerangka ini, mobil dapat menampilkan simbol status perbaikan sosial-ekonomi, yang paling mudah diperlihatkan oleh pemudik, dan sekaligus paling gampang terlihat oleh orang sekitar di kampung masing-masing.

Dengan kata lain, mobil memiliki nilai simbolik tinggi, dan inilah gambaran atas harapan fiksional masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com