Banyak studi yang menunjukan hubungan kepemilikan mobil dengan status sosial ekonomi, misalnya Lestarini (2007), Astuti (2017), dan Gunawan (2019).
Bahkan, beberapa waktu lalu, ada sebuah desa di Tuban yang masyarakatnya langsung membeli mobil begitu mendapatkan kompensasi ganti rugi proyek kilang minyak.
Nilai posisional simbolik
Selain terkait harapan fiksional, Beckert (2016) juga menekankan nilai posisional simbolik (symbolic positional value) suatu komoditas.
Kepemilikan mobil menggambarkan posisi sosial tertentu pemudik di dalam masyarakat.
Dengan mudik bermobil, terkandung makna, bahwa pemudik dapat membuktikan terpenuhinya harapan ideal masyarakat mengenai sukses di rantau.
Menurut Beckert (2016), nilai posisional-simbolik mobil ini sebenarnya rapuh, sehingga mesti dijaga secara terus-menerus, antara lain melalui logika diferensiasi.
Pertama, diferensiasi internal dalam kelompok kendaraan pribadi mobil. Misalnya, masyarakat memiliki pemaknaan yang beda-beda antara jenis-jenis mobil seperti mobil lama dan mobil baru; mobil tipe MPV dan SUV; atau mobil Eropa dan mobil Jepang.
Kedua, diferensiasi eksternal, antara kendaraan pribadi dengan kendaraan umum. Ada masanya kelak, masyarakat memandang tidak ada beda nilainya, pulang kampung dengan mobil pribadi dengan kendaraan umum.
Dengan kata lain, konstruksi nilai simbolik mobil melalui praktik mudik dapat terjaga sejauh masyarakat di kampung halaman tetap dapat melakukan diferensiasi status sosial ekonomi terkait kepemilikan mobil.
Pemaknaan intersubjektif di era digital
Mudik sebagai lokus konstruksi nilai simbolik komoditas mobil juga terkait dengan fenomena pemaknaan intersubyektif era digital.
Pertama, dalam era digital kontemporer, terdapat gejala FOMO (Fear of Missing Out) atau seseorang takut tidak terlibat dalam perbincangan yang sedang viral di masyarakat.
Melalui pantauan penulis di media sosial twitter, terdapat sejumlah trending topik terkait mudik dialami pemudik di jalan tol, seperti: info macet di kilometer tertentu, one way terkini, update Cipali atau kondisi rest area.
Meskipun penumpang bus juga bisa mengalami ini, namun sebagian besar postingan di twitter cenderung berasal dari pengguna mobil.