Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Pemudik Suntik Vaksin Booster, Moeldoko: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir

Kompas.com - 27/04/2022, 15:48 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengimbau agar pos-pos operasi mudik Lebaran 2022 menyediakan sentra-sentra vaksin bagi para pemudik.

Hal ini mengingat situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

"Vaksin booster di pos operasi mudik tersedia gratis. Para pemudik sebaiknya divaksin booster terlebih dahulu karena kita ingin Covid-19 di Indonesia tetap terkendali," kata Moeldoko dilansir dari siaran pers KSP, Rabu (27/4/2022).

Pada Rabu, Moeldoko mengecek kesiapan posko mudik dan sentra vaksinasi gratis yang disediakan oleh Polri di kilometer 277 ruas jalan Pematang Panggang, Tol Trans Sumatera Lampung-Palembang.

Baca juga: Tindak Lanjuti Putusan MA soal Vaksin Halal, Kemenkes Siapkan Sinovac Jadi Booster

Selain melihat kesiapan sentra vaksinasi, Moeldoko secara langsung menyusuri ruas tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang-Kayu Agung, untuk meninjau penyelesaian perbaikan ruas rusak Jalan Tol Trans Sumatera dan antisipasi kepadatan transportasi saat mudik Lebaran.

"Antisipasi mudik di Jalan Tol Trans Sumatera sudah sangat baik. Saya bisa pastikan bahwa semua pihak sudah memastikan kesiapan semua fasilitas penunjang. Termasuk rest area, toilet, dan stasiun pengisian bahan bakar," jelas Meoldoko.

Moeldoko juga berdialog dengan para pemudik di rest area Km 234 untuk menanyakan fasilitas apa yang masih perlu ditingkatkan.

Baca juga: Update Lokasi Vaksinasi Booster di Jabodetabek untuk Syarat Mudik Lebaran 2022

Dia pun meninjau kebersihan toilet dan ketersediaan air di rest area.

Sebagaimana diketahui, diperkirakan 85 juta warga melakukan mudik pada Lebaran tahun ini.

Adapun puncak arus mudik di kawasan Lampung melalui Jalan Tol Trans Sumatera dan Pelabuhan Bakauheni diperkirakan terjadi di pada 29 dan 30 April 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com