Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: Ganjar Unggul di Bursa Capres, Sandiaga di Cawapres

Kompas.com - 25/04/2022, 15:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang diselenggarakan oleh Charta Politika menunjukkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas yang tinggi untuk dipilih sebagai calon presiden bila pemilihan presiden dilakukan saat survei berlangsung.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, elektabilitas calon presiden kini semakin mengerucut kepada tiga nama yakni Ganjar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kalau kita lihat data setahun atau dua tahun terakhir, kecenderungannya semakin mengerucut dan makin membesar ke tiga nama," kata Yunarto dalam acara rilis survei, Senin (25/4/2022).

"Yang pertama ada Ganjar Pranowo, ini cukup stabil data kita sekitar 8 bulan terkahir ada di posisi pertama, disusul oleh Pak Prabowo, dan kemudian disusul oleh Anies Baswedan," imbuh dia.

Baca juga: Ganjar Periksa Jalur Selatan Jateng, Pastikan Siap Dilalui Pemudik

Berdasarkan simulasi terbuka, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 26,6 persen, disusul Prabowo (22 persen), dan Anies Baswedan (19,7 persen).

Di bawah tiga nama tersebut terdapat sejumlah tokoh yang memiliki elektabilitas di antara 3-5 persen, yakni Ridwan Kamil (4,1 persen), Sandiaga Uno (3,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (3 persen).

"Kalau kita lihat tiga besar, tentu saja jauh karena dia sudah melampaui data angka 20 persen. Sementara, peringkat keempat kelima masih ada dalam angka satu digit dan beberapa nama lain," kata Yunarto.

Baca juga: Survei SMRC: Simulasi Paslon Prabowo-Puan Bersaing Ketat dengan Anies-AHY dan Ganjar-Airlangga

Pola serupa juga muncul dalam simulasi tertutup sepuluh nama di mana Ganjar berada di posisi teratas dengan elektabilitas 29,2 persen, diikuti Prabowo (23 persen), dan Anies (20,2 persen).

Adapun elektabilitas enam nama lainnya masih berada di bawah 5 persen, yakni Sandiaga (4,9 persen), Ridwan Kamil (4,8 persen), AHY (3,4 persen), Khofifah (3,3 persen), Puan Maharani (1,8 persen), Erick Thohir (1,5 persen), dan Airlangga Hartarto (1 persen).

Di samping itu, survei ini juga menunjukkan bahwa Sandiaga Uno merupakan sosok dengan elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden dengan angka 25,4 persen.

Baca juga: SMRC: PDI-P Cenderung Akan Koalisi dengan NU untuk Pilpres 2024

Nama-nama lain yang masuk bursa elektabilitas calon wakil presiden antara lain Ridwan Kamil (16,4 persen), Khofifah (8,9 persen), AHY (7,3 persen), dan Puan (6,1 persen).

Yunarto menduga, tingginya elektabilitas Sandiaga sebagai cawapres disebabkan rekam jejak Sandiaga yang maju sebagai cawapres pada Pemilihan Presiden 2019.

"Saya pikir itu menjadikan brand positioning-nya cukup kuat ketika ditanyakan sebagai sosok cawapres," kata Yunarto.

Survei ini dilakukan pada 10-17 April 2022 dengan responden sebanyak 1.220 yang dipilih melalui penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling).

Dengan jumlah sampel tersebut, survei ini memiliki margin of error sebesar ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com