Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Masuk Kabinet Jokowi | KSAL Perintahkan Tangkap Pengekspor Minyak Sawit

Kompas.com - 25/04/2022, 05:45 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang pesan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani soal keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk bergabung ke kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjadi yang banyak dibaca pada Minggu (24/4/2022) kemarin.

Selain itu, berita tentang Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono yang memerintahkan seluruh anak buahnya supaya menangkap pihak-pihak yang melakukan ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah juga menjadi berita yang cukup banyak dibaca.

1. Gerindra: Pak Prabowo Tidak Mau Bangsa Ini Terbelah, Tak Mungkin Perbedaan 01 dan 02 Terus Dipelihara...

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, sebagai negara besar, Indonesia harus memiliki pemimpin yang menjunjung tinggi persatuan. Ia menekankan, untuk menjaga persatuan, semua pihak tidak boleh cepat tersinggung, apalagi dengan mementingkan harga diri dan kepentingan pribadi.

Menurutnya, hal tersebut yang membuat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memilih untuk menjaga persatuan bangsa usai Pilpres 2019 dengan bergabung ke kabinet Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Pembelahan yang mengancam persatuan bangsa amatlah nyata dan Pak Prabowo tidak mau bangsa ini terbelah, apalagi sampai terjadi pertumpahan darah. Karena itu, beliau memutuskan untuk menjaga persatuan ini dengan bersama-sama membangun pemerintah di bawah kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Muzani saat menghadiri acara silaturahmi dengan ulama, pimpinan ormas, akademisi, dan cendekiawan masyarakat Jawa Barat di Gedung Yayasan Darul Hikam, Bandung, Sabtu (23/4/2022).

Muzani mengatakan, meski keputusan tersebut tidak populer dan sering disalahpahami, langkah tersebut adalah harga sebuah persatuan sehingga suasana kondusif terjadi sampai sekarang. Apalagi, lanjutnya, ketika Indonesia menghadapi pandemi Covid-19, kerukunan dan kebersamaan sangat dirasakan.

Baca juga: Gerindra: Pak Prabowo Tidak Mau Bangsa Ini Terbelah, Tak Mungkin Perbedaan 01 dan 02 Terus Dipelihara...

"Pemimpin-pemimpin kita terdahulu telah memberi teladan penting dalam menjaga persatuan bangsa. Sebagai contoh, Bung Karno memilih meninggalkan Istana Bogor daripada melawan rezim Orde Baru ketika itu, meskipun kekuatan Soekarnois amatlah memungkinkan untuk melawan," ujarnya.

Di samping itu, Muzani mengatakan, Jawa Barat telah memberi dukungan yang sangat berarti kepada Prabowo maupun Gerindra dalam Pileg dan Pilpres 2019. Sehingga, tanggung jawab Gerindra dalam menjaga komunikasi antara masyarakat Jawa Barat harus tetap terjaga.

"Kami yakin kedewasaan masyarakat Jawa Barat dalam menerima kenyataan politik akan mengutamakan persatuan bangsa di atas segala-galanya, meskipun pada awalnya keputusan itu mendapat pro dan kontra," ucapnya.

Lebih lanjut, Muzani mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Jawa Barat kepada Prabowo selama Pilpres 2019. Namun, ia menekankan, perbedaan pilihan politik tersebut tidak mungkin untuk terus dipelihara.

"Tidak mungkin perbedaan antara 01 dan 02 itu terus dipelihara, karena kita harus menyongsong masa depan. Keputusan itu diambil Pak Prabowo semata-mata hanya untuk menjaga persatuan kesatuan rakyat dan bangsa dan itu kita rasakan sampai saat ini," pungkasnya.

2. KSAL Perintahkan Jajarannya Tangkap Kegiatan Ekspor Minyak Sawit

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan seluruh unsur operasi jajaran TNI AL untuk meningkatkan pengawasan dan pengamanan secara ketat, serta menangkap jika menemukan kegiatan ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak sawit.

Dikutip dari Antara, perintah KSAL tersebut untuk menindaklanjuti keputusan Presiden RI Joko Widodo yang melarang ekspor bahan baku minyak goreng terhitung sejak 28 April 2022.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com