JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah berdiri selama lebih dari dua dekade. Partai yang identik dengan warga Nahdlatul Ulama (NU) itu dideklarasikan pada 23 Juli 1998.
24 tahun berkiprah di panggung politik tanah air, estafet kepemimpinan PKB telah bergulir. Hingga kini, sosok ketua umum PKB telah berganti sebanyak tiga kali, dimulai dari Matori Abdul Djalil, lalu Alwi Shihab, dan kini Muhaimin Iskandar. Berikut profil ketiganya.
Kursi ketua umum PKB pertama diduduki oleh Matori Abdul Djalil. Jabatan itu ia emban sejak PKB terbentuk yakni 23 Juli 1998.
Sedari muda, Matori sudah aktif dalam kegiatan dan organisasi NU. Semasa SMP yakni 1955-1957, Matori menjadi anggota Pandu Ansor.
Pria kelahiran Salatiga, Jawa Tengah, 11 Juli 1942 itu menjadi Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) cabang Salatiga ketika duduk di bangku SMA.
Lalu, semasa kuliah 1964-1968, Matori menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Salatiga. Bersamaan dengan itu, ia juga menjabat Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Komisariat Salatiga 1966-1968.
Baca juga: Profil Partai Kebangkitan Bangsa, Suara NU dan Sosok Gus Dur di Baliknya
Berlanjut ke tahun 1966-1973, alumni Fakultas Hukum Unuversitas Jenderal Soedirman itu menjadi Wakil Ketua DPC Partai NU Kabupaten Semarang/Kotamadya Salatiga.
Karier politik Matori dimulai ketika ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD II Salatiga pada 1968-1971. Ia lantas menjadi Wakil Ketua DPRD Semarang selama 1971-1977.
Matori terus menanjakkan kariernya hingga menjadi anggota DPRD I Jawa Tengah di tahun 1977-1987. Dari daerah, dia berhasil duduk di kursi Parlemen sebagai anggota DPR RI selama 1987-1997.
Matori terpilih kembali menjadi wakil rakyat, bahkan dipercaya sebagai Wakil Ketua MPR RI selama 1999-2001.
Saat itulah, Matori juga menjabat ketua umum PKB. Dia memimpin partai selama 3 tahun yakni hingga 15 Agustus 2001.
Matori meninggalkan kursi ketua umum PKB karena ditunjuk oleh Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri untuk mengisi kursi Menteri Pertahanan. Jabatan itu ia emban sampai 20 Oktober 2004.
Pada 12 Mei 2007, Matori mengembuskan napas terakhirnya.
Selain politikus, Alwi Shihab juga dikenal sebagai ulama dan pengusaha. Ia lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, 19 Agustus 1945.
Dikutip dari alwishihab.com, Alwi menempuh pendidikan agama sejak usia 10 tahun di Pondok Pesantren Darul Nashihin, Lawang, Malang, Jawa Timur. Di sinilah adik dari Quraish Shihab itu ditempa dan belajar dasar-dasar pengetahuan agama.
Baca juga: Profil Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di Balik Lambang Kabah dan Wadah Politik Umat Islam