Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Fasilitas Pelatihan Awak Kapal Selam TNI AL di Koarmada II

Kompas.com - 21/04/2022, 05:33 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengunjungi submarine training center (STC) atau pusat pelatihan kapal selam yang berada di kawasan Komando Latihan (Kolat) Komando Armada (Koarmada) II di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022).

Kedatangan orang nomor satu di TNI AL ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung tempat latihan yang digunakan untuk melatih para awak kapal selam.

Dari kunjungan tersebut diketahui lokasi pusat pelatihan kapal selam didukung sejumlah fasilitas, salah satunya yakni fasilias simulator.

“Di dalamnya (SCT) terdiri dari berbagai jenis fasilitas simulator dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme ABK kapal selam guna mendukung TNI AL yang handal dan disegani,” demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Rabu sore.

Baca juga: KSAL Jenguk Prajuritnya yang Cedera akibat Serangan KKB

Adapun SCT sendiri menyediakan sejumlah fasilitas pendukung latihan yang meliputi, Submarine Control Simulator (SCS) atau simulator kontrol kapal selam dan Submarine Command Team Trainer (SCTT) atau pelatih tim komando kapal selam.

Selanjutnya, terdapat fasilitas Machinery Propulsion Control Simulator (MPCS) atau simulator kontrol propulsi mesin dan Fire and Damage Control Simulator (FDCS) atau simulator pengendalian kebakaran dan kerusakan.

Adapun SCS merupakan simulator pelatihan awak kapal selam yang bertugas di Ruang Kontrol Teknis (RKT) untuk melatih personel dalam olah gerak teknis dan taktis kapal selam sesuai prosedur standar dan kedaruratan.

Sedangkan SCTT merupakan simulator Combat Information Centre (CIC) atau pusat informasi pertempuran kapal selam yang dilengkapi dengan sensor yang meliputi periskop, sonar, radar & CMS.

Keberadaan SCTT untuk melatih tim CIC melaksanakan analisa target, taktik periskop, simulator sonar, penembakan torpedo dan melatih taktik peperangan anti-kapal permukaan dan anti-kapal selam.

Baca juga: KSAL Tegaskan Tak Beri Ampun Prajurit yang Langgar Hukum

Sementara, FDCS merupakan simulator bagi awak kapal selam untuk memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan kebocoran di kapal selam.

Selanjutnya, MPCS merupakan sarana atau fasilitas yang digunakan untuk melatih awak kapal selam dalam mengoperasikan peralatan utama bagian permesinan dan sistem pendorongan.

Dalam momen ini, Yudo juga berkesempatan untuk mencoba mengawaki simulator operator sonar kapal selam yang terdapat pada SCTT.

Yudo berharap dengan adanya simulator kapal selam ini akan membantu meningkatkan kemampuan dan profesionalisme kemampuan individu maupun kerja sama tim.

Selain itu, simulator ini juga diharapkan sebagai sarana untuk memfasilitasi pelatihan awak kapal selam yang sedang tidak melaksanakan tugas operasi.

“Dengan kemampuan yang semakin terasah dan mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang ada, maka pencapaian peningkatan profesionalisme prajurit bisa tercapai,” kata Yudo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com