Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pamer Pembangunan Jalan Tol: 1.900 Km dalam 7 Tahun

Kompas.com - 16/04/2022, 09:13 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memamerkan pencapaiannya dalam membangun jalan tol.

Ia mengeklaim bahwa pencapaian pembangunan jalan tol dalam tujuh tahun kepemimpinannya jauh lebih besar ketimbang presiden-presiden sebelumnya selama 40 tahun.

Jokowi mengaku berhasil membangun jalan tol sepanjang 1.900 kilometer selama tujuh tahun kepemimpinannya. Sementara itu, pembangunan jalan tol pada era presiden-presiden sebelumnya total hanya 780 kilometer.

"Selama 40 tahun, Indonesia hanya mampu membangun 780 km jalan tol. Maka, mulai tahun 2014 itu, pemerintah mendorong percepatan pembangunan jalan tol di Trans-Jawa, Trans-Sumatera, Kalimantan, sampai Sulawesi," tulis Jokowi melalui akun Twitter resminya, @jokowi, Jumat (14/4/2022).

"Berapa panjang jalan tol yang kita bangun 7 tahun terakhir? 1.900 km," tuturnya.

Baca juga: Jokowi Singgung Pembangunan Tol Selama 40 Tak Maksimal karena Terlalu Bergantung APBN

Jokowi lantas mengungkap bahwa masalah pembangunan jalan tol di Tanah Air ada pada pembiayaan.

Pembangunan jalan tol masih bergantung pada APBN, pada keuangan BUMN-BUMN, atau diserahkan kepada swasta yang ternyata dalam sekian tahun tidak berjalan dengan baik.

Oleh karenanya, dibutuhkan alternatif-alternatif pembiayaan, salah satunya melalui kerja sama Indonesia Investment Authority (INA).

Pada Jumat (14/4/2022), ditandatangani perjanjian kerja sama melalui skema tersebut dengan PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya-PT Waskita Toll Road untuk investasi pada proyek di jalan tol Trans-Sumatera dan jalan tol Trans-Jawa.

INA, kata Jokowi, merupakan sebuah alternatif skema pembiayaan baru yang diharapkan akan meningkatkan kepercayaan dari investor domestik ataupun asing.

"Banyak investor yang akan masuk ke Indonesia lewat INA, bukan hanya jalan tol, tetapi juga untuk proyek besar lainnya," kata dia.

Dalam acara penandatanganan kerja sama itu, Jokowi mengaku senang karena membayangkan nantinya perluasan pembangunan ruas-ruas tol di Indonesia bisa lekas terlaksana.

Dia mencontohkan, untuk membangun Jalan Tol Trans-Sumatera dari Lampung hingga Aceh sepanjang 2.900 kilometer, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Kalau dihitung-hitung biayanya per kilometer Rp 90 miliar-Rp 110 miliar. Kebutuhan anggarannya berapa? Gede sekali," katanya dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.

Baca juga: Jokowi: Arus Mudik Tahun ini Sangat Besar, Ada 23 Juta Mobil Pribadi dan 17 Juta Sepeda Motor

Namun, menurut Jokowi, pembiayaan yang besar akan sebanding dengan pemasukan yang diterima lewat operasional jalan tol.

"Insya Allah makin banyak investor yang akan masuk lewat INA, bukan hanya jalan tol, tapi proyek-proyek besar yang akan memberikan efek ekonomi bagi negara kita," tutur Kepala Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com