Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Listrik-Elpiji Bakal Naik, Puan Minta Pemerintah Perhatikan "Timing"

Kompas.com - 14/04/2022, 20:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani meminta pemerintah benar-benar memperhatikan kondisi masyarakat sebelum menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dan Solar, gas, serta tarif listrik.

Puan mengatakan, pemerintah mesti cermat dan bijaksana dalam merencanakan kenaikan harga energi agar tidak memberatkan masyarakat.

"Pemerintah harus melaksanakannya secara bertahap dan bijaksana dengan memerhatikan timing yang tepat dan daya beli masyarakat. Jangan ketika harga-harga komoditas belum stabil menjelang Hari Raya, harga-harga energi itu dinaikkan. Itu jelas sangat memberatkan rakyat,” kata Puan dalam siaran pers, Kamis (14/4/2022).

Puan mengaku dapat memahami bahwa tingginya harga minyak dunia yang jauh di atas asumsi APBN 2022 membuat pemerintah mesti menaikkan harga BBM, gas, dan listrik yang selama ini disubsidi.

Baca juga: Tarif Listrik hingga Harga Elpiji 3 Kg Bakal Naik, YLKI: Harus Ditolak, Indikasi Tindakan Teror Ekonomi

Namun, di sisi lain, Puan juga tidak mau kenaikan harga energi memberatkan masyarakat sehingga ia meminta pemerintah berhati-hati sebelum memutuskan hal tersebut.

Menurut Puan, jika kenaikan harga energi tak bisa dihindari, pemerintah hendaknya lebih dulu menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok yang hingga kini belum juga stabil.

“Jika dirasa perlu, pemerintah juga perlu memikirkan skema bantuan sosial untuk menjaga daya beli akibat kenaikan harga energi,” kata Puan.

Ia menambahkan, rencana kenaikan harga energi juga perlu disosialisasikan secara masif karena hal itu akan berdampak langsung kepada masyarakat.

Puan mengatakan, masyarakat harus mendapat penjelasan komprehensif mengenai dinamika kenaikan harga energi yang akan dilakukan pemerintah.

"Kami juga meminta agar ada pengawasan distribusi untuk menghindari terjadinya penimbunan BBM subsidi jelang kenaikan harga," ujar Puan.

Baca juga: Kapolri: 117 Orang Jadi Tersangka Kasus Penyalahgunaan BBM Bersubsidi Jenis Solar

Diberitakan, imbas dari kenaikan harga minyak dunia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berencana menaikkan harga sejumlah komoditas energi di level konsumen, seperti tarif dasar listrik, BBM Pertalite, hingga elpiji 3 kg.

Kenaikan harga tersebut merupakan upaya pemerintah demi menghemat APBN. Jika tak ada penyesuaian harga, kondisi tersebut bakal memberatkan keuangan negara.

Harga minyak mentah dunia memang mengalami lonjakan di tengah konflik geopolitik Rusia dan Ukraina yang mengerek harga minyak mentah Indonesia (ICP/Indonesia Crude Price) sampai Maret 2022 mencapai 98,4 dollar AS per barel.

Arifin menuturkan, realisasi ICP tersebut berada jauh di atas asumsi 2022 yang hanya 63 dollar AS per barel. Selain itu, rata-rata harga CP Aramco elpiji juga mencapai 839,6 dollar AS per metrik ton, jauh di atas asumsi awal pemerintah yaitu 569 dollar AS per metrik ton.

"Untuk jangka menengah dan panjang, akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti seperti KBLBB, bahan bakar gas (BBG), bioethanol, bioCNG, dan lainnya," ujar Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR dikutip pada Kamis (14/4/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com