Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Pembelian Alkes Dalam Negeri Meningkat Jadi 24 Persen

Kompas.com - 14/04/2022, 15:51 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Abdul Kadir mengatakan, impor alat kesehatan pada tahun 2021 masih mendominasi.

Meski demikian, menurut dia, terjadi peningkatan pembelian alat kesehatan produksi dalam negeri sebesar 24 persen dalam kurun waktu yang sama.

"Pembelian produk dalam negeri itu mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 24 Persen, jadi yang sebelumnya 12 persen pada tahun 2019-2020, itu menjadi 24 persen di tahun 2021," kata Abdul dalam diskusi secara virtual, Kamis (14/4/2022).

Abdul mengatakan, pihaknya terus berupaya agar seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yakni rumah sakit umum daerah (RSUD) dan RS vertikal untuk membeli alat kesehatan produksi dalam negeri.

Baca juga: Pemudik Wajib Isi E-HAC, Kemenkes Jamin Keamanan Data

Ia mengatakan, upaya itu dilakukan dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) yang mewajibkan seluruh Fasyankes membeli alat kesehatan produksi dalam negeri.

"Intinya adalah semua RS vertikal, semua RSUD dan RS pemerintah itu wajib untuk menggunakan dan membeli produksi dalam negeri dan kami tidak juga memberikan toleransi, termasuk juga mengalokasikan anggaran bila mana ada rumah sakit umum daerah dan RS pusat atau vertikal yang tidak menggunakan produksi dalam negeri," ujarnya.

Di sisi lain, Abdul mengatakan, masih terdapat kendala bagi rumah sakit untuk membeli alat kesehatan produksi dalam negeri, salah satunya yaitu kualitas produk.

"Karena kebetulan memang ini berhubungan dengan nyawa manusia, oleh karena itu memang kendala utamanya ada di situ," ucapnya.

Kemudian, menurut Abdul, kendala kedua adalah jumlah produksi alat kesehatan dalam negeri masih terbatas.

"Itulah menjadi penyebab kita harus menguatkan lagi karena kapasitas produksi kita yang masih sangat sedikit," tuturnya.

Baca juga: Kemenkes: Anak di Bawah 6 Tahun Tak Perlu Isi E-HAC sebagai Syarat Mudik

Lebih lanjut, Abdul mengatakan, pihaknya tetap memaksa Fasyankes untuk membeli alat kesehatan produksi dalam negeri dengan tetap memerhatikan kualitas.

"Dan kewajiban bersama untuk membina industri dalam negeri agar kualitasnya lebih baik ke depan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com