Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Ketua Umum Partai Golkar dari Masa ke Masa

Kompas.com - Diperbarui 20/04/2022, 13:42 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golongan Karya (Golkar) merupakan sebuah partai politik di Indonesia.

Organisasi itu mulanya bernama Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) yang didirikan pada 20 Oktober 1964. Meski mulanya tidak menggunakan kata partai, Sekber Golkar pertama kali mengikuti pemilihan umum (Pemilu) pada 1971 sebagai Golkar.

Mereka menjadi kekuatan politik yang berkuasa di pemerintahan pada 1971 sampai 1999. Golkar menambahkan kata partai sebagai syarat untuk bisa mengikuti Pemilu mulai 1999 sampai saat ini.

Sampai saat ini tercatat ada 11 orang yang yang menjadi ketua umum Partai Golkar. Berikut ini adalah profil singkat para ketua umum Partai Golkar:

1. Djuhartono

Djuhartono menjadi Ketua Umum Golkar pada 20 Oktober 1964 sampai 7 November 1967. Dia adalah purnawirawan TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal.

Djuhartono, Ketua Umum pertama Partai GolkarWikipedia Djuhartono, Ketua Umum pertama Partai Golkar

Dia merupakan salah satu penggagas pendirian Front Nasional yang mulanya didirikan untuk menggalang dukungan dalam operasi militer di Irian Barat. Saat itu mereka menampung puluhan organisasi di bawah payung Front Nasional. Setelah operasi militer selesai, Front Nasional lantas berubah menjadi Sekber yang menjadi cikal-bakal Golkar dalam dunia politik Tanah Air.

Setelah tidak aktif di Golkar, pada 1968 Djuhartono didapuk menjadi Anggota Kelompok Politik, Team Politik, Ekonomi, dan Sosial Panglima Angkatan Darat. Beliau wafat di Jakarta pada 10 Mei 1987.

2. Suprapto Sukowati

Suprapto Sukowati adalah ketua umum kedua Golkar, menggantikan Djuhartono. Dia menjabat mulai 7 November 1967 sampai 9 Agustus 1972. Sama seperti Djuhartono, Suprapto merupakan seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.

Di masa kepemimpinannya, Suprapto membawa Golkar pertama kali mengikuti Pemilu pada 1972 dan menang dengan 34.348.673 suara atau 62.82 persen. Dia wafat di Jakarta pada 9 Agustus 1972.

3. Amir Murtono

Amir Murtono terpilih menjadi ketua umum Golkar pada 1973 sampai 1983. Saat itu dia menggantikan Suprapto yang wafat pada 9 Agustus 1972.

Dia juga berlatar belakang militer dari kesatuan Angkatan Darat, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.

4. Sudharmono

Sudharmono terpilih menjadi ketua keempat Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) III pada 25 Oktober 1983. Dia memimpin Golkar sampai 1988.

Saat menjadi ketua, Sudharmono kerap berkeliling ke sejumlah pengurus cabang Golkar di daerah. Di masa kepemimpinannya perolehan suara Golkar meningkat dari 64 persen menjadi 72 persen pada Pemilu 1987.

Wapres Sudharmono ketika hadir pada acara pengucapan sumpah serta penandatanganan naskah pengangkatan pada sidang paripurna ke-11 MPR, Kamis (11/3/1993).JULIAN SIHOMBING/KOMPAS Wapres Sudharmono ketika hadir pada acara pengucapan sumpah serta penandatanganan naskah pengangkatan pada sidang paripurna ke-11 MPR, Kamis (11/3/1993).

Sudharmono juga berlatar belakang militer dari Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Dia menjabat sebagai Wakil Presiden kelima Republik Indonesia pada periode 11 Maret 1988 sampai 11 Maret 1993. Beliau wafat di Jakarta pada 25 Januari 2006.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com