Ade Armando terus dihajar, sedangkan tim liputan jatuh dan ikut terpental.
"Karena tidak mungkin bisa menolong, tim yang terpental mencari polisi untuk meminta pertolongan. Polisi kemudian datang dan memberikan pertolongan," ungkap Nong Darol.
Pengeroyokan itu lebih kurang berlangsung selama setengah jam.
Polisi membentuk barikade untuk dapat mengevakuasi dosen Ilmu Komunikasi FISIP UI itu ke dalam kompleks parlemen. Enam orang polisi disebut turut diserang massa dalam proses evakuasi itu.
Baca juga: Ultimatum Kapolda Metro kepada Pengeroyok Ade Armando agar Menyerahkan Diri
"Ade Armando mendapatkan penanganan dokter polisi pada jam 16.10," ujar Nong Darol.
Ade Armando saat ini masih dirawat di HCU RS Siloam, Jakarta. Ia disebut dalam kondisi sadar, tetapi menderita luka cukup serius akibat pengeroyokan itu.
"Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," tutur Nong Darol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.