Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 13 April Hari Memperingati Apa?

Kompas.com - 12/04/2022, 01:45 WIB
Issha Harruma,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tanggal 13 April 2022 jatuh pada hari Rabu. Hari ini, umat Hindu merayakan Buda Wage Ukir.

Selain itu, terdapat pula beberapa hari penting lain hari ini. Berikut peringatan dan perayaan yang jatuh pada 13 April 2022.

Buda Wage Ukir

Buda Wage Ukir yang disebut juga Bude Cemeng Ukir dirayakan setiap enam bulan sekali atau 210 hari sekali. Tahun ini, hari raya ini jatuh pada tanggal 13 April.

Pada hari ini, umat Hindu meluangkan waktu untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada Sang Hyang Sri Nini, Dewa Sadhana, yang telah memberikan kekayaan, rejeki serta kemakmuran kepada umat manusia.

Bentuk syukur ini dilakukan dengan melakukan persembahyangan di tempat-tempat penyimpanan harta benda. Menurut kepercayaan, pada hari ini tidak baik untuk melakukan pembayaran atau bertransaksi dengan uang.

Baca juga: Daftar Hari Libur Lokal dan Nasional Bali 2022

Hari Peduli FND Internasional

Hari Peduli FND Internasional diperingati secara global pada 13 April setiap tahunnya.

FND atau Gangguan Neurologis Fungsional adalah gangguan yang merusak komunikasi antara otak dan tubuh. Penyakit yang disebut juga dengan gangguan konversi ini menyebabkan kurangnya kendali otak terhadap gerak tubuh.

Gangguan konversi merupakan salah satu gangguan yang membuat banyak orang bingung karena penyebabnya belum diketahui secara pasti.

Pasien yang berbeda dapat memiliki gejala berbeda pula, mulai dari nyeri kronis hingga imobilitas. Gejala-gejala yang dapat memengaruhi fungsi tubuh atau indra ini sering dikaitkan dengan krisis emosional atau psikologis pasien.

Gangguan konversi bahkan bisa melemahkan pasien, seperti penyakit Parkinson. Sayangnya, penyakit ini tidak banyak terdengar dan dibahas seperti Parkinson.

Saat ini, pengobatan terbaik yang tersedia adalah melalui terapi fisik. Dengan ditetapkannya Hari Peduli FND Internasional, diharapkan kesadaran publik terhadap FND meningkat.

Selain memberikan edukasi dan cara menghadapi FND, hari ini juga diharap dapat meningkatkan kepedulian dalam membantu penelitian mengenai FND dan obat untuk mengatasinya, termasuk soal pendanaan penelitian tersebut.

Baca juga: Gangguan Somatoform

Peringatan Pembantaian Amritsar

Pembantaian Amritsar atau disebut juga pembantaian Jallianwala Bagh merupakan peristiwa berdarah yang terjadi di India pada 13 April 1919.

Saat itu, pasukan Inggris di bawah perintah Kolonel Reginald Dyer menembaki kerumunan besar orang India yang tidak bersenjata di taman Jallianwala Bagh di Amritsar, Punjab.

Kerumunan tersebut merupakan massa demonstrasi yang memprotes pajak perang yang dikenakan terhadap rakyat India dan wajib militer paksa Inggris atas tentara India.

Tak hanya itu, banyak juga masyarakat sipil yang sedang merayakan festival Baisakhi saat itu.

Sedikitnya 379 orang tewas dan lebih dari 1.200 terluka dalam penembakan tersebut. Pada 2019, Perdana Menteri Inggris Theresa May menggambarkan pembantaian itu sebagai "luka yang memalukan dalam sejarah India-Inggris".

Namun, tidak ada permintaan maaf dari pemerintah Inggris atas kejadian tersebut hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com