Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Klaim Tak Ada Karpet Merah di Karier Politiknya: Pasti Perlu Perjuangan

Kompas.com - 11/04/2022, 07:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani tidak sependapat jika ada yang mengaitkan perjuangannya di dunia politik lancar-lancar saja karena merupakan anak dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Menurut dia, tidak ada hal yang instan dalam karier politiknya.

"Tapi semua manusia itu untuk mencapai cita-citanya itu pasti perlu perjuangan. Tidak mungkin ada yang instan, karpet merah tiba-tiba jadi, enggak ada. Semuanya itu perlu perjuangan," kata Puan dalam acara buka bersama yang digelar PDI-P bertajuk "Sinau Bareng Cak Nun", di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (10/4/2022).

Baca juga: Rencana Demo 11 April di Sekitar DPR, Puan Maharani: Sampaikan Aspirasi Sebaik-baiknya Tanpa Terprovokasi

Puan mengeklaim, tidak ada karpet merah yang diberikan kepadanya dalam menjalankan karier politik.

Kendati begitu, menurutnya perjuangan tidak perlu disampaikan atau ditunjukkan kepada publik.

"Tapi kan perjuangan enggak mungkin disampaikan, saya menderita, saya capek, saya sakit, enggak. Yang penting kerja, kerja, kerja, demi, saya ingin Indonesia lebih baik daripada hari ini," jelas Puan.

Ketua DPR itu mengungkapkan, hingga kini masih ada cita-cita yang diinginkannya yaitu menjadi bagian dalam membangun bangsa.

"Ingin menjadi orang yang bisa berperan walaupun sedikit saja untuk membuat bangsa ini menjadi lebih baik dari sebelumnya," ucap Puan.

Baca juga: Minyak Goreng Masih Langka, Puan Maharani: Ini Bisa Timbulkan Kegaduhan

Ia menegaskan, cita-cita tersebut belum tercapai. Hal ini lantaran dinilai tidak mungkin membangun Indonesia sendirian.

Puan menekankan, membangun Indonesia harus bersama-sama dan gotong royong dari semua elemen masyarakat.

"Membangun Indonesia itu harus gotong royong, tua muda, kaya miskin, perempuan laki tidak ada yang membedakan. Membangun Indonesia harus gotong royong, gotong royong, dan gotong royong," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com