Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Jokowi Diserbu Usulan Para Perangkat Desa hingga Kebingungan

Kompas.com - 30/03/2022, 11:30 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat terlihat kebingungan akibat banyak usulan yang disampaikan oleh para peserta dalam Silaturahim Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), yang digelar di Istoran Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2022) kemarin.

Peristiwa itu terjadi ketika Presiden Jokowi hendak mengakhiri pidato sambutan dalam kegiatan itu. Sebelumnya dia membahas tentang instruksi untuk menggunakan lambang burung garuda untuk stempel pemerintahan desa.

"Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Saya sangat menghargai sekali kerja keras bapak ibu semuanya dalam pembangunan di desa-desa yang kita miliki, dan kita harapkan kesejahteraan, kemakmuran di desa-desa kita segera bisa kita wujudkan," kata Jokowi yang disambut sorak para peserta.

Jokowi sempat terdiam sesaat setelah menyampaikan pernyataan itu. Kemudian dia menoleh ke kanan karena mendengar suara peserta yang menyampaikan usulan.

Baca juga: Jokowi Minta Tito Karnavian Buatkan Aturan Stempel Desa Pakai Lambang Burung Garuda

"Apa...?," tanya Jokowi. sambil menatap ke arah para peserta yang ada di bagian depan dan sisi kirinya.

Jokowi lantas kembali bertanya karena tidak bisa mendengarkan dengan jelas usulan yang disampaikan para peserta akibat riuhnya suasana.

"Apa...?," tanya Jokowi.

Lantas seorang perempuan peserta kegiatan yang mengenakan jilbab dan riasan di kepala menghampiri Jokowi yang berdiri di podium. Jokowi lantas sedikit membungkuk untuk mendengarkan usulan yang disampaikan peserta itu.

"Oh gajinya sebulan sekali...," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Dana Desa Kembali ke Kota, apalagi ke Jakarta

Para peserta pun terlihat bertepuk tangan setelah Jokowi mengatakan hal itu. Dia lantas menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang hadir dalam kegiatan itu soal usulan tersebut.

"Pak Mendagri ini masih satu yang belum dijawab. Setiap bulan udah," kata Jokowi.

Tito yang duduk di belakang podium sempat berdiri dan kemudian membungkuk seperti mengiyakan permintaan Jokowi. Para peserta pun kembali riuh dan bertepuk tangan.

"Saya terus terang enggak tahu, masa gaji diberikan 3 bulan sekali. Saya enggak ngerti, saya enggak ngerti. Tapi baru...ya sudah. Akan segera kita rubah dan usahakan setiap bulan ya," kata Jokowi yang kembali disambut teriakan riuh para peserta.

Jokowi kemudian kembali bertanya kepada para peserta Silaturahim Nasional APDESI apakah masih ada usulan yang ingin disampaikan.

"Masih ada lagi sebelum saya...," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Gaji Kepala Desa Dibayar Setiap Bulan

Seketika itu pula para peserta berebut menyampaikan usulan kepada Jokowi.

"Duh ini usulannya banyak sekali, nanti saya jawab saja, nanti dikumpulin saja di Pak ketua APDESI Pak Surta (Surtawijaya). Nanti kita kaji semuanya satu-satu hal-hal yang menyebabkan desa tidak lincah, desa tidak cepat, kemudian keputusan-keputusan yang bisa didelegasikan ke desa apa semua nanti akan kita semuanya kita ubah," kata Jokowi.

"Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com