Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Jelaskan Maksud Pernyataannya soal Saran Merebus Masakan Ketika Sulit Dapatkan Minyak Goreng

Kompas.com - 28/03/2022, 16:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menjelaskan maksud pernyataannya tentang saran merebus masakan ketika sulit mendapatkan minyak goreng.

Megawati mengatakan, dirinya memang menyarankan masyarakat untuk beralih metode memasak, selain menggoreng.

Baca juga: Megawati Heran Ibu-ibu Tak Bikin Rebusan saat Minyak Langka, Sekjen PDI-P: Solusi Praktis

Hal ini dia nilai karena saat ini tengah terjadi kenaikan dan kelangkaan minyak goreng.

Megawati pun mengaku terenyuh melihat informasi di pemberitaan di mana ibu-ibu antri membeli minyak goreng.

Baca juga: Dituding Tak Bisa Masak, Megawati: Kapan-kapan Saya Praktekan Supaya Kalian Lihat

Oleh karenanya, ia hendak memberikan solusi metode memasak dengan cara lain untuk alternatif bagi para ibu.

"Oleh sebab itulah saya mengintrodusir (memasak tanpa minyak goreng) nanti ada lagi yang bilang 'oh Bu Mega bilang Ndak boleh memasak dengan minyak goreng'. No (bukan)," tutur dalam acara PDI-P bertajuk "Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng", Senin (28/3/2022).

Lebih jauh, Megawati merasa pernyataannya itu telah disalahartikan dan cenderung diarahkan ke politik.

Padahal, ia tak memiliki maksud untuk membenturkan masyarakat bahkan mendiskreditkan ibu-ibu yang kerap memasak dengan cara menggoreng untuk anaknya.

"Jangan dong rakyat diombang-ambing dengan sebuah permainan politik yang menimbulkan pro dan kontra," kata Megawati.

Baca juga: Live Demo Masak Tanpa Minyak Goreng PDI-P Dibuka Megawati Siang Ini

Dalam acara ini, Mega sempat bicara soal pangan telur.

Menurut dia, telur dapat dimasak tidak hanya dengan cara digoreng. Namun, telur juga bisa dikukus maupun direbus.

"Anak-anak itu disehatkan kembali dengan makanan yang apa ya, murah meriah, seperti telur. Sampai saya itu suka mikir, apa enggak ada ya, kayaknya musti telur goreng," ujarnya.

"Aduh, ngapain sih telur aja pakai telur goreng? Kan bisa dikukus, sampai direbus bisa. Dipanggang bisa," sambung dia.

Baca juga: Ibu Antre Minyak Goreng, Bapak Antre Solar, Partai Antre Jabatan

Sebelumnya diberitakan, pernyataan Megawati sempat ramai diperbincangkan tentang minyak goreng.

Pernyataan Megawati Soekarnoputri itu menyarankan masyarakat untuk merebus makanan ketika sulit mendapatkan minyak goreng itu mendapat cibiran dari netizen.

Baca juga: Saat Megawati Bicara soal Minyak Goreng: Heran Ibu-ibu Antre hingga Sarankan Rebus Makanan

"Saya tuh sampai ngelus dada, bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya itu sampai mikir, 'Jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya,'" ujarnya, dalam webinar "Cegah Stunting untuk Generasi Emas" yang disiarkan YouTube Tribunnews, Jumat (18/3/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com