Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 128.971 Spesimen Terkait Covid-19 Diperiksa dalam Sehari, Positivity Rate Versi PCR 13,2 Persen

Kompas.com - 26/03/2022, 17:43 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memeriksa 128.971 spesimen terkait Covid-19 dari 90.429 orang yang diambil sampelnya dalam 24 jam terakhir.

Dari 128.971 spesimen, 41.960 spesimen dites menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR), 86.862 spesimen dengan tes antigen, dan 149 spesimen dengan tes cepat molekuler (TCM).

Baca juga: UPDATE 26 Maret: Bertambah 796, Kini Ada 1.234.197 Kasus Covid-19 di Jakarta

Dengan penambahan itu, total pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 hingga Sabtu (26/3/2022) tercatat berjumlah 91.308.894.

Sementara itu, total orang yang sudah diperiksa spesimennya terkait Covid-19 adalah 60.036.708 orang.

Positivity rate

Data Satgas Covid-19 menunjukkan bahwa dari 90.429 orang yang diambil sampelnya, spesimen dari 25.582 orang dites dengan metode PCR, 137 orang menggunakan TCM, dan 64.710 orang sampelnya diperiksa menggunakan tes antigen.

Hasilnya, 4.189 orang diketahui positif Covid-19. Jumlah itu didapatkan dari 3.344 hasil swab PCR, 52 dari TCM, dan 793 dari antigen.

Berdasarkan hasil tersebut, maka positivity rate harian adalah 4,63 persen.

Namun, jika tanpa menggunakan hasil positif dari tes antigen, yaitu hanya menghitung dari metode swab PCR dan TCM, maka angka positivity rate lebih tinggi yaitu mencapai 13,20 persen.

Baca juga: UPDATE 26 Maret: Tambah 10.943, Total Kasus Sembuh dari Covid-19 Capai 5.702.163

Dengan penambahan kasus positif tersebut, saat ini jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air mencapai 5.995.876 orang.

Sementara itu, dari total kasus, sudah ada 5.702.163 pasien yang dinyatakan sembuh.

Adapun kasus meninggal dunia dalam sehari bertambah 107 orang, sehingga total menjadi 154.570.

Saat ini terdapat 139.143 kasus aktif Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com