Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Sebut Kesolidan G20 Diuji di Tengah Isu Kehadiran Putin

Kompas.com - 25/03/2022, 14:51 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Sukamta menyebut Presidensi G20 Indonesia memiliki tantangan besar untuk tetap menjaga soliditas forum kerja sama negara-negara dengan perekonomian besar dunia itu.

Pasalnya, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Indonesia dibayang-bayangi penolakan negara-negara barat atas kehadiran Presiden Vladimir Putin dalam forum tersebut.

"G20 belum pernah mendapatkan tantangan sebesar sekarang ini. Ini ujian bagi G20 sekaligus kepemimpinannya, bagaimana agar G20 tetap solid," kata Sukamta saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Jika Putin Hadiri KTT G20, Biden dan Presiden Sejumlah Negara Sekutu AS Diprediksi Tak Hadir

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berpendapat, Indonesia memiliki tantangan untuk dapat menghadirkan Amerika Serikat dan sekutunya ke KTT G20, bersamaan dengan kehadiran Putin.

Sebab, menurut Sukamta, pertemuan antara Putin dan negara-negara barat dapat menjadi momentum untuk mencari solusi dari permasalahan global, termasuk invasi Rusia ke Ukraina.

"Kalau seluruh Kepala negara anggota bisa hadir, akan menjadi kesempatan mencari solusi dan mengokohkan politik luar negeri Indonesia yang bebas namun tetap aktif," ujar dia.

Ia pun mengingatkan, prinsip nonblok yang dianut Indonesia berarti Indonesia tidak berpihak pada negara-negara atau blok besar, tetapi tetap aktif mencari solusi bagi masalah besar yang dihadapi bangsa-bangsa.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri menyatakan, Indonesia selaku ketua presidensi G20 mengundang seluruh anggota G20, termasuk Rusia, untuk menghadiri KTT di Bali.

Baca juga: Menteri ESDM Minta BPPTKG Update Berkala soal Merapi Selama Penyelenggaraan G20

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva pun mengonfirmasi bahwa kepala negaranya berniat untuk mengikuti KTT G20.

Namun, rencana kehadiran Putin ditentang Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya yang bahkan mempertimbangkan untuk mengeluarkan Rusia dari keanggotaan G20.

"Gagasan untuk duduk satu meja dengan Vladimir Putin, yang Amerika Serikat (saja) sudah dalam posisi menyerukan tentang kejahatan perang di Ukraina, bagi saya adalah langkah yang terlalu jauh," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat konferensi pers, dilansir Reuters (24/3/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com