Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Saya Ditelepon Sejumlah Kepala Negara, Semua Pusing karena Kondisi Dunia Tak Pasti

Kompas.com - 25/03/2022, 14:10 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan, dirinya baru-baru ini mendapat telepon dari sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan di dunia. Jokowi mengungkapkan, para pemimpin dunia itu mengeluhkan kondisi dunia yang tidak pasti akibat pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.

"Semua negara betul-betul pusing semua. Dalam dua minggu ini saya dapat telepon beberapa kepala negara/pemerintahan. Kemarin Presiden (Prancis) Emmanuel Macron telepon, sebelumnya Presiden (China) Xi Jinping telepon, sebelumya Perdana Menteri (Kanada) Justin Trudeu telepon," ujar Jokowi saat memberi pengarahan pada acara Afirmasi Bangga Buatan Produk Indonesia yang digelar di Bali dan disiarkan secara virtual pada Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Geram Ada Kementerian Masih Pakai Produk Impor, Jokowi: Reshuffle! Kayak Begini Enggak Bisa Jalan

"Sebelumya Kanselir Jerman Olaf Scholz telepon. Semuanya sama. Bingung menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita alami bersama," ujar dia.

Jokowi lalu menjelaskan, saat ini semua negara sedang mengalami kesulitan ekonomi. Dampak pandemi dan perang membuat prediksi yang telah ditetapkan dalam kebijakan negara tidak bisa lagi dihitung dengan angka-angka yang pasti.

Selain itu, ada pula dampak lain, yakni kelangkaan energi yang menyebabkan naiknya harga minyak mentah dunia.

"Coba kita lihat naik yang dulu hanya 50-60 dolar AS per barrel, sekarang menjadi 118 dollar AS per barrel. Dua kali lipat," ungkap Jokowi.

"Sehingga negara-negara yang tidak menyubsidi BBM (bahan bakar minyak) harganya naik langsung dua kali lipat. Bayangkan kita (BBM) naik 10 persen saja demo-nya tiga bulan. Ini naik dua kali lipat. Artinya 100 persen naik," ujar dia.

Selain minyak, kenaikan harga juga terjadi pada gas dan pangan. Kemudian kelangkaan kontainer juga terjadi sehingga menyebabkan harganya naik hingga lima sampai enam kali lipat.

"Hal-hal seperti ini semua kita harus mengerti, larinya ke mana harus mengerti. Yang titik akhirnya kenaikan inflasi. Hati-hati kita sekarang bisa mengendalikan inflasi 2,2 persen," kata Jokowi.

"Amerika yang biasanya tidak lebih dari 1 persen sekarang sudah di angka 7,5 persen. Semua negara naik, naik, naik. Bahkan Turki naik hampir 50 persen. Ini yang semua gubernur, bupati, dan wali kota serta dirut BUMN (Badan Usaha Milik Negara) harus mengerti dan bisa mencari jalan keluar bagaimana mengendalikannya," tambah dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Masalah Shelter Anjing dan Kucing pun Diurusi Luhut...

Masalah Shelter Anjing dan Kucing pun Diurusi Luhut...

Nasional
Hari Kedua Rakernas IV PDI-P: Megawati Beri Arahan Tertutup, Ketua KPU dan Ketua KPK Jadi Narasumber

Hari Kedua Rakernas IV PDI-P: Megawati Beri Arahan Tertutup, Ketua KPU dan Ketua KPK Jadi Narasumber

Nasional
Janji Sejahterakan Guru, Anies: 78 Tahun Merdeka Kesejahteraan Belum Merata

Janji Sejahterakan Guru, Anies: 78 Tahun Merdeka Kesejahteraan Belum Merata

Nasional
Menanti Tersangka Korupsi di Kementan: Rumah hingga Kantor Mentan Digeledah, Senpi dan Uang Tunai Disita

Menanti Tersangka Korupsi di Kementan: Rumah hingga Kantor Mentan Digeledah, Senpi dan Uang Tunai Disita

Nasional
Kehadiran Sandiaga dan Mahfud dalam Rakernas PDI-P di Tengah Isu Jadi Cawapres Ganjar

Kehadiran Sandiaga dan Mahfud dalam Rakernas PDI-P di Tengah Isu Jadi Cawapres Ganjar

Nasional
Momen Jokowi Bisiki Ganjar di Tengah Rakernas PDI-P

Momen Jokowi Bisiki Ganjar di Tengah Rakernas PDI-P

Nasional
Momen Ganjar dan Jokowi Gandeng Megawati di Rakernas, PDI-P: Jauhkan Berbagai Spekulasi

Momen Ganjar dan Jokowi Gandeng Megawati di Rakernas, PDI-P: Jauhkan Berbagai Spekulasi

Nasional
Wacana Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres, Siapa Sudi Mengalah Jadi Cawapres?

Wacana Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres, Siapa Sudi Mengalah Jadi Cawapres?

Nasional
[POPULER NASIONAL] KPK Amankan Uang Puluhan Miliar Rupiah dari Rumah Mentan | Wawancara Terakhir A Yani

[POPULER NASIONAL] KPK Amankan Uang Puluhan Miliar Rupiah dari Rumah Mentan | Wawancara Terakhir A Yani

Nasional
Tanggal 2 Oktober Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Oktober Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ke Serbia, KSAL Jajaki Kerja Sama Produksi Senjata dan Pelatihan Anti-teror

Ke Serbia, KSAL Jajaki Kerja Sama Produksi Senjata dan Pelatihan Anti-teror

Nasional
12 Jam Berlalu, KPK Masih Geledah Kantor Kementan Terkait Dugaan Korupsi

12 Jam Berlalu, KPK Masih Geledah Kantor Kementan Terkait Dugaan Korupsi

Nasional
Masa Pakai Hotel Sultan Selesai, Pemerintah Minta PT Indobuildco Segera Angkat Kaki

Masa Pakai Hotel Sultan Selesai, Pemerintah Minta PT Indobuildco Segera Angkat Kaki

Nasional
Ditanya Soal Khofifah jadi Cawapres, Ganjar: Semua Masih Punya Kesempatan

Ditanya Soal Khofifah jadi Cawapres, Ganjar: Semua Masih Punya Kesempatan

Nasional
Ada Mahfud dan Sandiaga di Rakernas PDI-P, Hasto: Para Menteri yang Jadi Sahabat Diundang

Ada Mahfud dan Sandiaga di Rakernas PDI-P, Hasto: Para Menteri yang Jadi Sahabat Diundang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com