KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani mengajak parlemen Korea Selatan (Korsel) untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, terutama kesehatan, transformasi digital, dan keuangan digital.
Selain itu, kata dia, Indonesia juga mengajak Korsel untu bekerja sama mengatasi disrupsi pada rantai pasok global.
“Kami perlu menjajaki kesempatan untuk turut memperdalam kerja sama green economy, ketahanan lingkungan di dalam konteks perubahan iklim, ekonomi hijau, energi baru terbarukan (EBT), kesetaraan gender, dan penanganan Covid-19,” imbuh Puan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (23/3/2022).
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Nasional Republic of Korea, Park Byeong-Seug yang digelar di sela-sela 144th Assembly of the Inter Parliamentary Union (IPU) di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Selasa (22/3/2022).
Baca juga: Sidang Ke-144 IPU, Puan Ajak Anggota Buat Komitmen Aksi Selamatkan Dunia dari Krisis Iklim
Pada awal pertemuan, Puan menyampaikan apresiasi atas kehadiran Park Byeong-Seug di IPU ke-144.
“Sekaligus saya juga ucapkan selamat atas terpilihnya presiden baru Republic of Korea. Saya percaya Yang Mulia Bapak Yoon Suk Yeol akan dapat semakin memperkuat hubungan dengan Indonesia,” ujarnya.
Bagi Korsel, sebut Puan, Indonesia merupakan satu dari empat negara yang memiliki special strategic partnership atau kemitraan strategis khusus di bidang ekonomi.
Dari kemitraan tersebut, angka perdagangan bilateral juga semakin meningkat pada 2021, yaitu naik sebesar 37,8 persen dari tahun 2020.
Baca juga: RI Siap Jalin Perdagangan Bilateral dengan Mozambik
“Kami berharap Korea bisa meningkatkan investasinya di Indonesia,” ucap Puan.
Untuk diketahui, hubungan bilateral Indonesia dan Korsel diawali sejak 1986. Hal ini membuat Indonesia dan Korsel menjadi special strategic partnership.
Kemitraan kedua negara itu dibuktikan dari beberapa agenda yang telah dilaksanakan. Salah satunya pada 2021, Indonesia dan Korsel telah menyepakati “Plan of Action for the Implementation of the Special Strategic Partnership between the Republic of Indonesia and the Republic of Korea (2021-2025)”.
Kemudian, kedua negara juga menyepakati perjanjian "Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA)" pada 2020 untuk memaksimalkan potensi ekonomi.
Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Adanya Badai yang Bikin Pemulihan Ekonomi Makin Pelik
“Terima kasih bahwa Korea Selatan telah meratifikasi IK-CEPA pada Juni 2021. Kami di DPR telah menyetujui ratifikasi melalui undang-undang (UU) pada Senin (13/12/2021). Kami mengajak kesepakatan tersebut bermanfaat bagi pemulihan ekonomi kedua negara,” ucap Puan.
Pada kesempatan tersebut, Puan mengatakan, pertemuan bilateral dengan Korsel juga turut membahas rencana pemindahan ibu kota negara (IKN).
Korsel sendiri telah memindahkan ibu kota administrasi mereka ke Sejong yang memiliki jarak 120 kilometer (km) dari Seoul.