Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pertemuan Bilateral Parlemen Indonesia-Korea, Puan Ingin Tingkatkan Kerja Sama di Berbagai Bidang

Kompas.com - 23/03/2022, 10:57 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani mengajak parlemen Korea Selatan (Korsel) untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, terutama kesehatan, transformasi digital, dan keuangan digital.

Selain itu, kata dia, Indonesia juga mengajak Korsel untu bekerja sama mengatasi disrupsi pada rantai pasok global.

“Kami perlu menjajaki kesempatan untuk turut memperdalam kerja sama green economy, ketahanan lingkungan di dalam konteks perubahan iklim, ekonomi hijau, energi baru terbarukan (EBT), kesetaraan gender, dan penanganan Covid-19,” imbuh Puan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (23/3/2022).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Nasional Republic of Korea, Park Byeong-Seug yang digelar di sela-sela 144th Assembly of the Inter Parliamentary Union (IPU) di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Selasa (22/3/2022).

Baca juga: Sidang Ke-144 IPU, Puan Ajak Anggota Buat Komitmen Aksi Selamatkan Dunia dari Krisis Iklim

Pada awal pertemuan, Puan menyampaikan apresiasi atas kehadiran Park Byeong-Seug di IPU ke-144.

“Sekaligus saya juga ucapkan selamat atas terpilihnya presiden baru Republic of Korea. Saya percaya Yang Mulia Bapak Yoon Suk Yeol akan dapat semakin memperkuat hubungan dengan Indonesia,” ujarnya.

Bagi Korsel, sebut Puan, Indonesia merupakan satu dari empat negara yang memiliki special strategic partnership atau kemitraan strategis khusus di bidang ekonomi.

Dari kemitraan tersebut, angka perdagangan bilateral juga semakin meningkat pada 2021, yaitu naik sebesar 37,8 persen dari tahun 2020.

Baca juga: RI Siap Jalin Perdagangan Bilateral dengan Mozambik

“Kami berharap Korea bisa meningkatkan investasinya di Indonesia,” ucap Puan.

Untuk diketahui, hubungan bilateral Indonesia dan Korsel diawali sejak 1986. Hal ini membuat Indonesia dan Korsel menjadi special strategic partnership.

Kemitraan kedua negara itu dibuktikan dari beberapa agenda yang telah dilaksanakan. Salah satunya pada 2021, Indonesia dan Korsel telah menyepakati “Plan of Action for the Implementation of the Special Strategic Partnership between the Republic of Indonesia and the Republic of Korea (2021-2025)”.

Kemudian, kedua negara juga menyepakati perjanjian "Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA)" pada 2020 untuk memaksimalkan potensi ekonomi.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Adanya Badai yang Bikin Pemulihan Ekonomi Makin Pelik

“Terima kasih bahwa Korea Selatan telah meratifikasi IK-CEPA pada Juni 2021. Kami di DPR telah menyetujui ratifikasi melalui undang-undang (UU) pada Senin (13/12/2021). Kami mengajak kesepakatan tersebut bermanfaat bagi pemulihan ekonomi kedua negara,” ucap Puan.

Korea siap fasilitasi kajian terkait pemindahan IKN

Pada kesempatan tersebut, Puan mengatakan, pertemuan bilateral dengan Korsel juga turut membahas rencana pemindahan ibu kota negara (IKN).

Korsel sendiri telah memindahkan ibu kota administrasi mereka ke Sejong yang memiliki jarak 120 kilometer (km) dari Seoul.

“Korea siap memfasilitasi kajian-kajian terkait perpindahan ibu kota. Bapak Ketua Parlemen mengundang kami untuk datang dan menyatakan akan menyiapkan data kajian perpindahan ibu kota jika dibutuhkan,” ujarnya.

Baca juga: Revitalisasi Monas Tertunda, Pemprov DKI: Tunggu Kepastian Perpindahan Ibu Kota

Selain Korsel, beberapa delegasi parlemen di IPU ke-144 pun disebut banyak yang menyampaikan pengalaman mereka saat melakukan pemindahan ibu kota.

Salah satu negara itu adalah Mesir. Saat melakukan pertemuan bilateral dengan Puan, Ketua Parlemen Mesir berbagi pengalaman saat negaranya melakukan pemindahan ibu kota.

“Mereka sampaikan kami bisa bertukar pikiran dan pengalaman bagaimana cara negara-negara ini memindahkan ibu kota, termasuk pemindahan tempat-tempat pemerintah dan lembaga,” terang cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut.

Puan mengungkapkan, pihaknya bisa menangkap maksud delegasi parlemen yang berusaha mengatakan bahwa dalam suatu pemindahan ibu kota negara itu harus dilakukan dengan strategi dan mapping yang cukup kuat.

Baca juga: Perpindahan Ibu Kota Ikut Dorong Prospek Perkantoran di Nusa Dua

Selain strategi, dukungan politik menyeluruh juga penting dilakukan. Dengan begitu, pembangunan tak hanya bisa dilakukan secara cepat, tetapi harus juga berkesinambungan.

Sementara itu, Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Irine Yusiana Roba Putro mengatakan, parlemen Korsel memberi apresiasi atas bantuan pupuk urea dari Indonesia saat mereka kekurangan material ini beberapa waktu lalu.

“Mereka meminta untuk membuat Memorandum of Understanding (MoU) critical mineral terkait global supply chain atau rantai pasokan global,” ujar anggota Komisi I DPR itu saat mendampingi Puan dalam pertemuan.

Tak hanya itu, lanjut dia, Korsel juga merasa senang karena Indonesia memiliki iklim investasi yang sehat.

Baca juga: 3 Jenis Investasi Jangka Pendek yang Cocok Buat Pemula

Hal ini menjadi alasan Korsel rela berinvestasi secara besar-besaran di Indonesia karena menganggap tanah air aman untuk investasi.

Dapat cendera mata album CD BTS

Pada akhir pertemuan, Puan dan Park Byeong-Seug melakukan penukaran cendera mata.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua DPR itu mendapat cendera mata dari parlemen Korea berupa set album boyband ternama Bangtan Sonyeondan (BTS) ‘Map of the Soul:7’. Salah satu isi set album ini adalah postcard bertanda tangan personel BTS.

“Album BTS ini menjadi salah satu diplomasi budaya kami,” kata Park Byeong-Seug kepada Puan.

Baca juga: Album BTS Map Of The Soul:7 Tercatat di Guiness World Records

Setelah menerima cendera mata berupa album musik ikon budaya pop Korsel itu, Puan pun mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih, thank you, kamsahamnida,” ucap Puan kepada Park Byeong-Seug.

Mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu mengaku cukup terkejut dengan pemberian cendera mata Korsel. Puan memuji langkah Korsel yang mengedepankan diplomasi kebudayaan.

“Biasanya kalau pertemuan bilateral urusannya politik-politik terus. Jika ada tukar souvenir, itu kalau tidak dalam bentuk plakat kantor gedung masing-masing atau buku, dan lainnya. Ternyata surprise, dari Korea Selatan saya dapatnya compact disc (CD) BTS,” ucapnya seusai pertemuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com