Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Densus 88: Kami Berkomitmen untuk Hormati Hak Hidup dalam Penanganan Teror

Kompas.com - 21/03/2022, 18:13 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Irjen Marthinus Hukom menyatakan, Densus 88 berkomitmen untuk menghormati hak hidup seseorang dalam penanganan teror.

"Komitmen kami di penanganan teror itu adalah penghormatan terhadap hak hidup. Kedua, mereka yang ditangkap itu bukan saja dilihat sebagai tersangka, tapi dilihat juga sebagai korban," kata Marthinus dalam konferensi pers usai rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/3/2022).

Marthinus menjelaskan, saat ini Densus menggunakan pendekatan yang meminimalisir kematian saat menindak para tersangka teroris, yakni dengan menghindari penangkapan di lokasi yang menjadi basis pertahanan kuat mereka, misalnya di rumah teroris.

Baca juga: Densus 88 Nilai ISIS Masih Menjadi Ancaman Setelah Punya Pemimpin Baru

Ia mencontohkan, pada 2004 lalu, Dokter Azhari ditangkap di basis pertahanannya sehingga ia sempat menyerang petugas dengan melemparkan 12 bom yang berujung pada kematian Azhari.

"Kita menghindari itu, kita cari pada posisi lemah sehingga ekses dari penangkapan sehingga mematikan tersangka itu tidak terulang," ujar Marthinus.

Ia melanjutkan, dari 370 tersangka teroris yang ditindak sepanjang 2021, tidak banyak yang tewas saat ditangkap.

"Yang mati banyak itu karena terjadi kontak tembak di Poso karena mereka sama-sama memiliki senjata, tidak ada pilihan lain kecuali kita terjadi kontak tembak," kata Marthinus.

Baca juga: Sudah Tangkap 56 Teroris hingga Maret 2022, Densus 88: Terorisme Masih Ada

Marthinus pun menjelaskan, Densus 88 juga berupaya mengubah pola pikir para teroris dengan melibatkan tokoh-tokoh agama.

Ia menyebutkan, ada 120 jaringan Jemaah Islamiyah yang menyerahkan diri tetapi tidak diproses hukum sebagai bentuk pembinaan dan memanusiakan mereka.

"Upaya kami dari Densus 88 dan BNPT ini kami berupaya untuk lebih memanusiakan mereka, tidak sekedar menghukum mereka tapi mengubah mindset lebih penting daripada menghukum, itu yang sekarang paradigma kami," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com