Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Peringatan 17 Agustus 2024 di IKN, Jokowi: Kalau Istana Sudah Jadi, Bisa Saja

Kompas.com - 15/03/2022, 10:50 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjelaskan perkembangan rencana peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus di kawasan ibu kota negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur pada 2024 mendatang.

Menurut presiden, rencana itu bisa direalisasikan apabila pembangunan Istana Kepresidenan dan sejumlah kementerian telah selesai.

"Ya ini kan baru dimulai, namanya rencana ya ada beberapa menteri yang sampaikan untuk nanti di 2024 17 Agustus Dilakukan di sini. Kita lihat nanti seperti apa," ujar Jokowi dalam sesi tanya jawab di kawasan IKN yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3/2022).

"Kalau memang istana dan beberapa kementerian sudah jadi atau fasilitas lain lain bisa saja (dilakukan). Tapi nantilah kita putuskan setelah keliatan progresnya," lanjutnya.

Baca juga: Jokowi Bagikan Pengalaman Kemah di IKN: Udara Sejuk dan Langit Cerah

Jokowi lantas menjelaskan, konsep ibu kota Nusantara adalah kota hutan.

Artinya hutan yang saat ini ada akan dibiarkan tetap hijau.

Kemudian di lokasi IKN pun telah dibangun persemaian bibit pohon (nursery).

Persemaian yang ada itu diperkirakan mampu memproduksi 20 juta bibit tanaman per tahun.

"Dari situlah nanti kita tanam untuk rehabilitasi hutan yang ada di IKN Nusantara ini. Memang banyak sekali hutan yang dirambah masyarakat dan sebagian sudah harus diperbaiki dan direhabilitasi," tambah Jokowi.

Baca juga: Jokowi Sebut Ada Menteri yang Usulkan 17 Agustus Tahun 2024 Digelar di IKN, Mungkinkah Dilakukan?

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi berencana untuk pindah ke IKN Nusantara sebelum 16 Agustus 2024.

Hal ini diungkapkan oleh Plt Direktur Regional II Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Mohammad Roudo di dalam diskusi yang dilakukan secara daring pada 2 Februari 2022.

Dengan demikian, Presiden Jokowi direncanakan melakukan upacara Kemerdekaan RI 17 Agustus 2024 di Istana Presiden di IKN Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur.

"Presiden berencana untuk pindah sebelum 16 Agustus 2024. Namun, kita masih melihat seperti apa kondisinya, ini salah satu yang monumental juga," ujar Roudo.

Baca juga: Ini Alasan Jokowi Pilih Penajem Paser Utara Jadi Ibu Kota Negara

Rencana tersebut sebelumnya sempat disinggung oleh Menteri Bappenas Suharso Monoarfa.

Rencana groundbreaking dan peletakan batu pertama Istana Presiden di ibu kota baru pun diungkapkan Suharso sejak tahun lalu.

"Kita optimistis, mudah-mudahan Istana Presiden bisa di-groundbreaking pada tahun ini. Tanggal 17 Agustus 2024 itu Presiden bisa melaksanakan 17 Agustusan di Ibu Kota Negara baru," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com