"Mengurangi jatah kursi dari partai-partai koalisi demi mengakomodasi PAN akan rentan menganggu soliditas internal koalisi dan sangat berpotensi memunculkan goncangan-goncangan politik di kabinet di kemudian hari," kata dia.
Oleh karenanya, jika reshuffle benar terjadi, Bawono memprediksi, menteri berlatar nonpartai politik lebih mungkin untuk dikorbankan Jokowi.
Sebab, langkah itu lebih aman secara politis ketimbang harus memangkas jatah kursi menteri dari parpol.
"Siapa menteri akan tergusur nanti adalah menteri tidak memiliki basis dukungan politik memadai atau bisa juga menteri dengan kinerja kurang baik," ujarnya.
Baca juga: Kisah PAN Koalisi Tanpa Keringat Jokowi yang Tak Dapat Kursi Menteri, Kini Dukung Penundaan Pemilu
Sementara, berkaca dari pengalaman sejak kabinet Gus Dur hingga Jokowi periode pertama, kader yang dikirim oleh PAN untuk duduk di kursi biasanya tidak jauh dari ketua umum, wakil ketua umum, atau sekretaris jenderal.
Namun, bukan tidak mungkin PAN mengirim mantan ketua umumnya, Soetrisno Bachir, jika pos kementerian yang akan diberikan dari bidang ekonomi.
Apalagi, Soetrisno Bachir sempat diusulkan masuk ke kabinet oleh Zulhas. Bahkan, Zulhas mengaku usulan itu pernah ia sampaikan langsung ke Jokowi.
"Memang pernah satu pertemuan, saya menyampaikan karena ada Dewan Kehormatan PAN namanya Mas Tris (Soetrisno) itu, itu dulu tim sukses Pak Jokowi, dulu ketua KEIN (Komite Ekonomi dan Industri Nasional), kalau memungkinkan memang saya titip," kata Zulkifli, dikutip dari video yang diunggah akun YouTube Karni Ilyas Club, Senin (13/9/2021).
PAN sendiri baru menyatakan diri mendukung pemerintahan pada 31 Agustus 2021.
Pada Pemilu 2019 lalu, PAN merapat ke pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sejak menyatakan diri bergabung dengan pemerintahan, kabar reshuffle kabinet berulang kali mengemuka. Berkali-kali berembus kabar bahwa Jokowi menyiapkan kursi menteri dan wakil menteri untuk PAN.
Kabar ini makin santer terdengar ketika presiden beberapa kali menerbitkan peraturan presiden tentang penambahan kursi wakil menteri.
Baca juga: Politisi PKB: Infonya Reshuffle Akhir Maret, PAN Dapat 1 Kursi Menteri dan Wamen
Meski demikian, Zulhas mengaku partainya tidak pernah menantikan reshuffle sejak bergabung dengan koalisi pemerintah.
Tetapi, PAN juga bersiap apabila sewaktu-waktu presiden meminta salah satu kadernya masuk kabinet. Zulhas mengatakan, PAN akan mengirimkan kader terbaiknya.
"Kalau kader ditugaskan, kita untuk membantu pemerintahan namanya juga negara, pasti kader terbaik akan diberikan," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/12/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.