Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi "Main Cantik" Jokowi Buat PAN Dapat Jatah Kursi Menteri

Kompas.com - 09/03/2022, 15:47 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) disebut-sebut bakal mendapat jatah menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Apa strategi yang akan digunakan Jokowi untuk mengakomodir PAN?

Isu mengenai PAN akan mendapat kursi di Kabinet Indonesia Maju berhembus menyusul kabar Jokowi akan melakukan reshuffle di akhir Maret mendatang.

PAN memang belum mendapat "hadiah" pos menteri sejak menyatakan bergabung dengan pemerintahan Jokowi pada Agustus 2021.

Pengamat politik dari Nusakom Pratama Institut, Ari Junaedi menilai, masuknya PAN di Kabinet Indonesia Maju akan menggoyahkan koalisi partai politik pendukung Jokowi.

Baca juga: Kisah PAN Koalisi Tanpa Keringat Jokowi yang Tak Dapat Kursi Menteri, Kini Dukung Penundaan Pemilu

Sebab jika untuk mengakomodir PAN Jokowi harus mengurangi jatah pos menteri parpol pendukung lain, pasti hal tersebut akan menimbulkan gesekan politik.

"Jika menteri yang akan dicopot dan akan diisi dengan kader PAN, maka partai asal menteri yang didegradasi akan kecewa," kata Ari Junaedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/3/2022).

Untuk menyiasatinya, Jokowi diprediksi akan mengambil pos menteri yang diisi dari kalangan profesional. Itu berarti, Jokowi akan me-reshuffle menteri non-parpol.

"Bisa jadi Jokowi menggunakan cara aman misal mengganti menteri yang bukan berasal dari kader partai," ujar Ari.

Jika Jokowi menerapkan cara ini, Ari menilai hubungan presiden dengan parpol koalisi tidak akan bermasalah.

Baca juga: PAN Disebut Bakal Masuk Kabinet, Gerindra: Tergantung Penilaian Presiden, Dibutuhkan atau Tidak

"Dengan cara ini, Jokowi bermain cantik yakni mengakomodasi PAN sebagai pendatang baru dan mengantisipasi "ghosting" dari partai pendukung," sebut Dosen Komunikasi Politik Universitas Indonesia tersebut.

Terlepas dari itu, Ari mengkritisi adanya kabar Jokowi akan membuat pos baru untuk diberikan kepada PAN, lewat jabatan wakil menteri.

Selain tidak efektif dalam manajemen birokrasi, penambahan pos wamen disebut menjadi langkah yang memboroskan anggaran negara.

"Hitung biaya negara untuk pos Wamen, berapa anggaran untuk mobil dinas, gaji dan tunjangan untuk wamen dan lain-lain," papar Ari.

"Belum lagi masa pemerintahan Jokowi tinggal seumur jagung sehingga penciptaan posisi wamen sangat tidak efisien dan efektif dalam hal penganggaran," lanjut akademisi yang pernah menjadi Tenaga Ahli Desk Pilkada Kementerian Dalam Negeri itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com