Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Kementan Pastikan Stok Komoditas Pangan Aman Jelang Ramadhan dan Idul Fitri

Kompas.com - 08/03/2022, 12:38 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Kementerian Pertanian untuk memastikan ketersediaan stok komoditas pangan menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah mendatang.

"Saya berharap bahwa ketersediaan komoditi, kebutuhan untuk Ramadhan dan hari raya ini supaya cukup tersedia, jangan sampai terjadi kekurangan," kata Ma'ruf dalam acara Ngobras Penyuluhan di kantor Kementerian Pertanian, Selasa (8/3/2022), dikutip dari akun YouTube BPPSDMP Kementan RI.

Untuk itu, Ma'ruf meminta agar kebutuhan yang dapat dipenuhi dari dalam negeri untuk mulai disiapkan, begitu pula dengan kebutuhan yang harus diimpor untuk mengantisipasi kebutuhan yang belum tersedia.

Baca juga: Wapres Maruf: Lapor SPT Pajak Tepat Waktu, Bukti Cinta ke Negara

Ma'ruf juga berharap agar kenaikan harga yang kerap terjadi menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri masih berada dalam batas yang wajar.

Ia pun meminta Kementerian Pertanian untuk waspada dan menyiapkan langkah antisipasi untuk mencegah kenaikan harga yang melebihi kewajaran.

"Karena memang kalau naik seperti biasanya, itu saya kira memang setiap Ramadhan ada, tapi kalau sampai melebihi batas kewajaran itu perlu dilakukan intervensi sehingga bisa terkendali," kata Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Dorong Bank Syariah Indonesia Jadi BUMN

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, stok pangan saat ini terbilang masih cukup meski tata kelolanya perlu dibenahi untuk membuat harga stabil.

Ia pun mengaku siap untuk menggelar operasi pasar bersama kementerian lainnya pada bulan Ramadhan mendatang.

"Mohon perintah, Pak, dengan menteri lain, dengan BUMN. Kita operasi pasar saja yuk, Pak, saya siap," kata Yasin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com