Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Puan, Relawan Sebut Ganjar Anak Ideologis Soekarno

Kompas.com - 06/03/2022, 18:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ganjar Pranowo Presiden (GPP) Achmad Syaiful beranggapan bahwa Gubernur Jawa Tengah tersebut layak disebut sebagai anak ideologis Soekarno.

Pernyataan ini sebagai tanggapan atas pernyataan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang menyebut bahwa calon presiden usungan PDI-P haruslah orang yang turut memperjuangkan ideologi Bung Karno.

"Cita-cita Bung Karno kan simpel saja, mensejahterakan rakyat, berjuang untuk persatuan dan kesatuan Indonesia. Mungkin kalau Anda lihat dia (Ganjar) dengan pluralismenya dia, dengan ideologinya dia, itu juga sudah membawa cita-cita Bung Karno untuk NKRI ini," kata Syaiful ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (6/3/2022).

Baca juga: Relawan Samakan Ganjar dengan Jokowi di PDI-P: Tak Jadi Pengurus, tapi Besarkan Partai

"Betul sekali (Ganjar anak ideologis Soekarno). Bung Karno kan punya anak biologis dan ideologis. Di partai, kalau bukan anak biologis, ya anak ideologis (Soekarno)," tambahnya.

Lebih lanjut, Syaiful menerangkan, Ganjar selama ini "ingin menyejahterakan rakyatnya" dan kerap datang langsung menemui warga dan berdialog soal keluhan mereka.

Tindakan Ganjar menemui warga yang dikriminalisasi pada kasus Wadas, Purworejo, juga dinilai sebagai tindakan yang baik oleh Syaiful.

Syaiful juga menilai Ganjar tak suka dengan pengotak-kotakan masyarakat.

Baca juga: Menebak-nebak Capres PDI-P di 2024 Bocoran Puan Maharani

"Itu juga sudah Indonesia sekali, sudah cita-cita Bung Karno. Jadi bukan hanya karena anak Bung Karno saja dia bisa meneruskan cita-cita Bung Karno," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Puan Maharani mengungkapkan, setidaknya ada tiga kriteria utama untuk menjadi calon presiden yang akan diusung oleh PDI-P pada Pemilihan Umum 2024.

Puan menyebutkan, kriteria pertama adalah orang tersebut harus ikut bekerja keras dalam membangun partai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com