Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Keterangan yang Didapat Polisi Soal Kasus Nenek Mencuri Anting Anak-anak di Kembangan...

Kompas.com - 05/03/2022, 10:30 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang nenek melakukan pencurian perhiasan anting anak-anak di Kembangan, Jakarta Barat.

Dua bocah perempuan berinisial S (6) dan N (5) itu sempat dibawa ke suatu tempat oleh seorang nenek yang tak dikenal.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (3/3/2022) malam.

Berikut 4 Fakta terkait pemberitaan tersebut.

Awalnya Bocah Diduga Diculik Seorang Nenek

Sebelumnya, warga menduga dua bocah ini menjadi korban penculikan.

Sebab, kedua bocah ini dibawa ke suatu tempat oleh nenek yang tak dikenal warga.

Nenek yang belakangan diketahui berinisial K (61) ditangkap warga. 

Perbuatan K yang diduga melakukan perbuatan penculikan terhadap kedua bocah tersebut pun diselidiki Polsek Kembangan.

Baca juga: Kronologi Seorang Nenek Curi Anting Anak-anak di Kembangan: Dibawa ke Suatu Tempat dan Dibujuk Serahkan Perhiasan

Kapolsek Kembangan Kompol Binsar Sianturi mengatakan, K membawa kedua bocah perempuan untuk mengambil anting-anting korban.

"Pelaku mengajak anak-anak tersebut ke suatu tempat, kurang lebih jaraknya 1 kilometer dari pasar tersebut. Kemudian di depan rumah kosong, K membujuk anak-anak tersebut untuk melepaskan anting-antingnya," jelas Binsar di Mapolsek Kembangan, Jumat (4/3/2022).

Saat itu, K berhasil mengambil sepasang anting dari salah satu korban.

"Dari dua orang korban, satu orang korban berinisial S itu anting-anting miliknya sudah berhasil dilepas," kata Binsar.

Sebelumnya, dalam sebuah video yang beredar, ditayangkan seorang wanita paruh baya membawa dua anak kecil berjenis kelamin perempuan.

Nenek-nenek tersebut diduga hendak menculik dua bocah perempuan di kawasan Kelurahan Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis malam.

Nenek Mengaku Lakukan Pencurian untuk Ongkos Mudik

Binsar mengatakan, K mengaku mencuri untuk ongkos mudik ke Cirebon, Jawa Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com