Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Minta Polda Sumut Periksa Anggota yang Terlibat dalam Penjara Manusia di Rumah Bupati Langkat

Kompas.com - 02/03/2022, 21:41 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta pihak kepolisian yaitu Polda Sumatera Utara (Sumut) untuk memeriksa anggotanya yang diduga terlibat dalam penjara manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin.

Hal itu tertuang dalam rekomendasi hasil penyelidikan Komnas HAM yang disampaikan dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/3/2022).

“(Polda Sumut) melakukan pemeriksaan terhadap anggotanya yang terlibat, dan memberi sanksi jika terbukti,” tutur Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.

Sebab, berdasarkan temuan Komnas HAM, ada anggota Polri yang terlibat dan menjadi pelaku kekerasan dan penyiksaan pada penghuni penjara.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Pendirian Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Didukung Ormas dan Organisasi Politik

Selain itu, lanjut Anam, Polda Sumut didesak untuk melakukan pengungkapan perkara secara terbuka.

Karena, temuan Komnas HAM menunjukan ada pelanggaran pidana di samping pelanggaran hak asasi manusia.

“Polda Sumut harus melakukan penegakan hukum pidana dan melakukannya secara transparan dan akuntabel,” ucapnya.

Anam berharap pihak kepolisian juga melakukan pendalaman atas adanya penambahan jumlah korban meninggal dunia.

“Perlu pendalaman lagi karena ada informasi terkait dengan 3 orang tambahan meninggal dunia, jadi jumlahnya 6 orang,” sebutnya.

Baca juga: Temuan Komnas HAM: Remaja Dikerangkeng karena Geber Motor saat Berpapasan dengan Bupati Langkat Terbit Rencana

Diberitakan Komnas HAM menyampaikan sejumlah temuan dari penyelidikan atas penjara manusia di rumah Terbit.

Komnas HAM menyatakan adanya tindakan kekerasan dan kekejaman yang diduga dilakukan oleh 19 pelaku seperti anggota TNI/Polri, organisasi massa (ormas) serta pihak keluarga Terbit.

Penyiksaan terjadi sejak calon penghuni penjara dijemput, kemudian menjadi semakin masif di masa awal masuk penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com