Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Insiden Chernobyl Buat Repot Konsumen Susu Bubuk di Indonesia...

Kompas.com - 27/02/2022, 12:13 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekhawatiran akan bahaya pencemaran zat radioaktif akibat peristiwa ledakan reaktor nuklir Chernobyl di Pripyat, Ukraina pada 1986 ternyata masih menghantui penduduk di Indonesia sampai satu tahun berikutnya.

Bahkan saat itu Departemen Kesehatan (kini Kementerian Kesehatan) menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 451 pada 24 Juni 1986, yang isinya mengharuskan setiap makanan dan minuman yang diimpor dari negara yang diduga tercemar oleh polusi ledakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl untuk menyertakan sertifikat bebas radiasi.

Sertifikat itu wajib mencantumkan besarnya kandungan radioaktif dalam produk impor dan angkanya tidak boleh melebihi batas.

Baca juga: Rusia Rebut Chernobyl, Dubes Ukraina: Kalau Meledak Lagi, Seluruh Eropa Kena

Permasalahan itu mencuat karena pada Februari 1987 muncul kabar kalau produk susu bubuk dari Jerman Barat (kini Republik Federal Jerman) gagal diekspor ke ke Mesir karena diduga tercemar zat radioaktif Chernobyl. Malaysia saat itu juga menolak susu bubuk impor dari Eropa.

Negara-negara yang ketika itu diduga tercemar bahan radioaktif Chernobyl adalah Albania, Austria, Belanda, Belgia, Bulgaria, Cekoslovakia (kini Republik Ceko), Denmark, Finlandia, Hungaria, Inggris, Irlandia, Italia, Jerman Barat, Jerman Timur, Norwegia, Prancis, Polandia, Portugis, Rumania, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Uni Soviet, Yugoslavia, dan Yunani.

Supaya masyarakat tidak khawatir dengan isu zat radioaktif Chernobyl, ketika itu Kompas dan Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) menggelar uji produk kandungan zat radioaktif dari 30 merek susu bubuk pada April dan Mei 1987. Sampel susu bubuk yang diambil berasal dari Pasar Bendungan Hilir dan sejumlah pasar swalayan di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl Direbut Pasukan Rusia

Pengujian dilakukan di fasilitas milik Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) dan Jurusan Teknik Nuklir Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada.

Hasilnya adalah semua produk susu saat itu aman dan tingkat radiasinya masih di bawah ambang batas yang ditentukan.

Ahli pengobatan nuklir di Rumah Sakit Pusat Pertamina Prof. Sutarman menambahkan, masyarakat tidak usah khawatir dengan isu penyebaran debu radioaktif dari Chernobyl. Menurut dia zat radioaktif menjadi berbahaya bagi manusia jika sudah melewati ambang batas, yakni 5.000 mili-REM dalam setahun.

Sutarman juga mengatakan, zat radioaktif tidak bisa mengakhiri hidup seseorang secara cepat. Dia mengambil contoh soal ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, oleh Amerika Serikat pada Perang Dunia II.

Ketika itu sebagian besar penduduk yang tewas seketika disebabkan oleh ledakan bom. Sedangkan yang terpapar zat radioaktif adalah mereka yang tinggal jauh dari area ledakan.

Sumber:

KOMPAS 14 Mei 1986: Masyarakat Tak Perlu Gelisah Terkena Radioaktif Chernobyl

KOMPAS edisi 10 Maret 1987: Impor Makanan dan Minuman dari Eropa Harus Diwaspadai

KOMPAS edisi 28 Juni 1987: Kerja Sama YLK Dan "Kompas": Menguji Cemaran Radioaktif Pada Susu Bubuk di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com