Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pesawat N-2130, Dibiayai Dana Patungan Rakyat, Ahli RI Banyak Dibajak Asing Usai Proyek Gagal

Kompas.com - 26/02/2022, 20:53 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Membayangkan industri penerbangan nasional yang akan maju jika krisis moneter (krismon) tidak terjadi terdengar sangat indah. Sebab, keberhasilan dirgantara Indonesia bisa dicapai apabila International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional tidak menghentikan mimpi anak bangsa.

Seperti diketahui, IMF memberikan sejumlah syarat jika Indonesia ingin memperoleh pinjaman dana untuk mengatasi krisis ekonomi di tahun 1997.

Salah satu syaratnya adalah klausul letter of intent (LoL) yang melarang pemerintah tidak boleh lagi memberikan subsidi kepada PT Dirgantara Indonesia, sebelumnya adalah IPTN.

Padahal saat itu, pemerintah sedang membantu IPTN menyelesaikan pesawat turboprop N-250 Gatotkaca karya BJ Habibie beserta para ahli penerbangan Indonesia lainnya.

N-250 yang menjadi proyek kebangsaan Indonesia sudah dalam tahap akhir uji terbang untuk mendapatkan sertifikasi layak terbang nasional dan internasional.

Baca juga: Mengingat Mimpi Indonesia Punya Pesawat Komersial Jet Asli Karya Anak Bangsa

Selain N-250, Habibie juga sedang menggarap proyek pesawat komuter berpenumpang 100-130 orang, yaitu pesawat N-2130.

N-2130 yang bermesin jet ini menjadi pelopor pesawat jarak menengah atau low end dari produk Large Commercial Aircraft (LCA).

Pesawat twinjet transonik ini direncanakan dilengkapi dengan teknologi canggih advanced fly-by-wire system.

Sebagai pesawat baru, rancangan pesawat N-2130, antara lain memanfaatkan Computational Fluid Dynamics (CFD) Technology yang canggih untuk mengurangi biaya pengembangan.

Sebenarnya N-2130 tidak biayai negara seperti pesawat N-250 Gatotkaca. Namun karena untuk produksinya direncanakan akan menggunakan dana dari hasil penjualan N-250, maka proyek ini ikut terkubur setelah pesawat Gatotkaca dihentikan.

Baca juga: Ide Banyak Ditiru, N-2130 Setipe dengan Sukhoi Superjet 100 yang Jatuh di Gunung Salak

"Kita tahu N-2130 pada suatu titik akan butuh dana besar juga. Tadinya kan mau dari penjualan N-250. Karena N-250 berhenti, N-2130 nggak bisa juga kita terusin," kata Tenaga Ahli Bidang Pengembangan Pesawat PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Andi Alisjahbana dalam perbincangan dengan Kompas.com, baru-baru ini.

Ide dari visi BJ Habibie pun banyak ditiru oleh perusahaan produsen pesawat dunia. Sebab pasar pesawat komuter jarak menengah sangat terbuka di tahun 2000 ke atas.

Prediksi Habibie terbukti di mana saat ini pesawat sekelas N-2130 banyak digunakan di Indonesia.

"Kalau saat itu jadi, kemungkinan besar yang banyak dipakai N-2130," ucap Andi.

Diyakini, N-250 Gatotkaca dan N-2130 akan sukses di pasaran apabila programnya tidak dihentikan buntut dari persyaratan IMF.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com