Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Percepat Penurunan Stunting, Kemenkominfo Kampanyekan “4 Terlalu”

Kompas.com - 25/02/2022, 17:08 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus berupaya melakukan terobosan di bidang komunikasi publik guna mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada 2024.

Adapun upaya tersebut diwujudkan Kemenkominfo melalui kampanye “4 Terlalu” atau "4T" bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

4 Terlalu yang dimaksud adalah terlalu muda usai melahirkan di bawah 21 tahun, terlalu rapat jarak kelahiran yakni kurang dari lima tahun, terlalu tua usia untuk melahirkan yakni di atas 35 tahun, dan terlalu sering melahirkan.

Selain kampanye 4 Terlalu, penyuluhan terhadap calon pengantin atau masa pranikah juga menjadi fokus sasaran program prioritas.

Baca juga: Cegah Stunting, Kemenkominfo Siapkan Program Edukasi kepada Calon Pengantin, Ibu Hamil, dan Ibu Setelah Melahirkan

“Melalui kampanye terstruktur 4 Terlalu, konseling, dan pemeriksaan kesehatan dalam tiga bulan pranikah diharapkan dapat berkontribusi sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia”, kata Direktur Informasi dan Komunikasi (Infokom) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Kemenkominfo, Wiryanta.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam diskusi terfokus “Strategi Komunikasi Stunting Tahun 2022” yang diselenggarakan di Solo beberapa waktu lalu.

Kemenkominfo sendiri juga mendorong kolaborasi dengan berbagai instansi di sektor terkait.

Tak hanya itu, Kemenkominfo pun gencar mengkampanyekan pemanfaatan kearifan lokal, seperti makanan lokal yang berfungsi meningkatkan nutrisi dan gizi masyarakat.

Baca juga: BI Jadi Incaran Peretas, Ini Langkah Kemenkominfo

Melalui kerja sama dan keterlibatan aktif dari seluruh pihak, Kemenkominfo berharap upaya percepatan penurunan stunting nantinya dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045 “SDM Unggul dan Berkualitas”.

Untuk diketahui, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas pembangunan yang dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Angka prevalensi ini ditargetkan turun menjadi 14 persen pada 2024.

Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukan angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6 persen. Penurunan ini didapat dari 27.7 persen (2019) menjadi 24,4 persen pada 2021.

Meski begitu, angka tersebut masih di atas standar yang ditoleransi Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu di bawah 20 persen.

Baca juga: Peringati Hari Gizi, Persatuan Ahli Gizi Indonesia Bagi-bagi Buah Gratis di CFD

Formula jitu mencegah stunting

Pada kesempatan yang sama, Deputi Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso menyatakan 4 Terlalu sebagai formula jitu untuk mencegah stunting.

"Kami mempunyai formula jitu untuk mencegah stunting dengan menghindari empat terlalu, yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak,” ujarnya.

Sukaryo menjelaskan, 4 Terlalu adalah kampanye yang fokus pada empat isu. Empat isu ini dianggap menjadi penyebab tingginya angka stunting, yaitu usia ibu terlalu muda dan terlalu tua, jarak persalinan terlalu sering, serta jumlah persalinan yang terlalu banyak.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com