Terkait penyuluhan terhadap calon pengantin atau masa pranikah, BKKBN telah bekerja sama dengan Direktorat Bina Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah Kementerian Agama (Kemenag).
Baca juga: Nagita Slavina Tolak Buat Perjanjian Pranikah, Raffi Ahmad: Itu Hebatnya Istri Saya
Dari kerja sama tersebut, BKKBN mengimbau agar dilakukan pemeriksaan calon pengantin tiga bulan sebelum pernikahan.
Selain pemeriksaan calon pengantin, pola pengasuhan juga menjadi hal yang harus diperhatikan.
Sukaryo mengatakan, praktik pengasuhan yang tidak baik menjadi faktor utama penyebab stunting pada anak.
“Malpraktek pengasuhan biasanya dikarenakan kurangnya pengetahuan orangtua tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan,” ujarnya.
Baca juga: Di Balik Cerita Kehamilan dan Persalinan Aurel Hermansyah
Oleh karenanya, calon pengantin menjadi salah satu fokus sasaran program prioritas stunting karena mereka yang akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada masa depan.
Untuk mencegah stunting, pasangan calon pengantin wajib memiliki beberapa persiapan. Mulai dari kesehatan lahir dan batin, memahami informasi tentang kapan akan memiliki anak, termasuk jumlah anak dan jarak kelahiran serta pola asuh yang tepat.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita). Hal ini terjadi akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Utamanya pada periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) terhitung sejak janin hingga anak berusia 23 bulan.
Anak dikategorikan stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya.
Baca juga: 5 Provinsi Catat Kasus Stunting Tertinggi, BKKBN: Perlu Dukungan Banyak Pihak Turunkan Angkanya
Oleh karena itu, stunting harus diwaspadai karena dapat menyebabkan kemampuan kognitif anak tidak maksimal yang disertai terhambatnya perkembangan fisik.
Permasalahan gizi balita atau stunting di Indonesia sendiri masih menjadi kondisi yang kurang dipahami oleh para orangtua terutama pasangan muda.
Padahal stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih tergolong tinggi di Indonesia, baik yang bersifat akut maupun kronis.
Untuk meminimalisasi prevalensi stunting di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai intervensi gizi spesifik dan sensitif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.