Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Minta Mahasiswa Kampus Mengajar Bantu Guru di Daerah Terapkan Kurikulum Merdeka

Kompas.com - 23/02/2022, 13:40 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengajak mahasiswa yang lolos program Kampus Mengajar Angkatan ke-3 ikut melakukan sosialisasi Kurikulum Merdeka kepada para guru di daerah.

Nadiem mengatakan, Kurikulum Merdeka diperlukan untuk pemulihan pembelajaran dari learning loss di Tanah Air.

"Saya harap teman-teman dapat membantu bapak guru di daerah memahami dan menerapkan Kurikulum Merdeka, supaya adik-adik bisa mendapat pembelajaran yang jauh lebih berkualitas, memerdekakan, fleksibel dan memungkinkan untuk mengejar ketertinggalan selama pandemi," kata Nadiem saat meluncurkan program Kampus Merdeka Angkatan ke-3 secara virtual, Rabu (23/2/2022).

Nadiem kemudian mengatakan, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Kampus Mengajar dirancang untuk melatih kepemimpinan mahasiswa serta menjawab tantangan di lingkungan luar kampus.

Baca juga: Nadiem Lepas 16.757 Mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 3

Nantinya, para mahasiswa program Kampus Mengajar selama 18 minggu akan belajar di lokasi penugasan masing-masing atau di luar kampus.

"Yang berarti kalian keluar dari zona nyaman kalian. Yang namanya keluar dari zona nyaman itu pasti banyak sekali hal-hal yang baru, tantangan yang belum pernah ketemu, permasalahannya yang harus ditangani," imbuh Nadiem.

Nadiem berpesan agar para mahasiswa terus belajar dan berani menantang diri masuk ke lingkungan baru.

Menurutnya, sosok pemimpin masa depan tidak boleh hanya pintar tapi harus terbuka untuk belajar dan terus menantang diri.

"Calon pemimpin masa depan bukan cuma pintar. Yang IPK-nya tinggi tapi yang mau terus terbuka dan belajar dan menantang dirinya," ucap dia.

Baca juga: Nadiem Makarim: 718 Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah

Ia pun berharap program MBKM ini akan berlanjut untuk angkatan berikutnya.

Selain itu, ia ingin pimpinan perguruan tinggi bisa terus memberi hak mahasiswanya untuk belajar di luar kampus dengan ikut Kampus Mengajar atau program MBKM yang lain.

"Sehingga bukan hanya mahasiswa yang menunggu perguruan tinggi, tapi dari perguruan tingginya harus melaksanakan program MBKM," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com