Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Soeharto, Dokter Pribadi Soekarno-Hatta, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 22/02/2022, 11:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter pribadi Presiden Soekarno dan Wakil Presieden Mohammad Hatta, dokter Soeharto, diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional oleh sejumlah lembaga dan pihak keluarga.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selaku kepala daerah pengusul menilai sosok dokter Soeharto lebih dari layak untuk dijadikan pahlawan nasional dengan beragam rekam jejaknya semasa hidup.

"Kalau menurut saya itu enggak hanya layak, layak banget karena perannya yang sangat luar biasa," kata Ganjar saat memberikan sambutan dalam Seminar Nasional Pengusulan Pahlawan Nasional dr Soeharto, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Peristiwa Sejarah 17 Februari: Hari Lahir Buya Hamka, Pahlawan Nasional Asal Sumbar yang Jadi Ketua MUI Pertama

Menurut Ganjar, dokter Soeharto merupakan sosok yang luar biasa karena ia juga seorang tentara dan pernah mengemban sejumlah jabatan menteri yang tidak berkaitan dengan latar belakangnya sebagai dokter.

Selain itu, dokter Soeharto juga membidani lahirnya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) sehingga ia mempunyai peran besar dalam program Keluarga Berencana di Indonesia.

"Kalau dari sisi kelayakan, apa yang tidak layak, mulai dari bagimana persiapan kemerdekaan, rapat-rapat yang dilakukan, gerakan-gerakan untuk kebangsaan, saya kira tidak ada satupun yang kita bisa meragukan," kata Ganjar.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menambahkan, dokter Soeharto juga punya peran besar di balik berdirinya IDI.

Baca juga: Biografi RM Suryopranoto, Pahlawan Nasional Ketiga di Indonesia yang Berjuluk Raja Mogok

Ia menuturkan, Soeharto merupakan sosok yang memfasilitasi pertemuan antara Perkumpulan Tabib Indonesia dan Perkumpulan Dokter Indonesia di rumahnya di kawasan Kramat, Jakarta Pusat, sebagai cikal bakal berdirinya IDI.

"Jadi beliau ini sangat berjasa sekali waktu mempertemukan Perkumpulan Tabib dan Perkumpulan Dokter Indonesia digabung menjadi satu, mengadakan muktamar pertama," kata Daeng.

Ia melanjutkan, kata 'ikatan' dalam Ikatan Dokter Indonesia juga merupakan usulan dari dokter Soeharto.

Baca juga: 6 Fakta Purwokerto, Kota yang Melahirkan Atlet Legendaris, Pahlawan Nasional, hingga Artis Ternama

Dikutip dari siaran pers, dokter Soeharto juga disebut terlibat dalam masa pergerakan nasional sebagai anggota Jong Islaminten Bond dan pengurus besar Jong Java yang mengikuti Konres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda.

Selain itu, Soeharto juga menyertai Soekarno, Hatta, dan Radjiman Widyoningrat dalam menemui Jenderal Terauchi di Dalat dan Saigon untuk membicarakan janji kemerdekaan Indonesia.

Selepas Indonesia merdeka, Soeharto juga terlibat dalam pembentukan bank nasional pertama milik Indonesia yakni Bank Negara Indonesia (BNI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com