Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cakupan Vaksinasi Dosis Kedua di 8 Provinsi Ini Masih di Bawah 50 Persen

Kompas.com - 21/02/2022, 17:07 WIB
Mutia Fauzia,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan delapan provinsi dengan cakupan vaksinasi dosis kedua yang masih rendah atau di bawah 50 persen.

Delapan provinsi tersebut yakni Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat.

Selain itu juga Maluku Utara, Aceh, Papua Barat, Maluku, dan Papua.

"Terkait vaksinasi dosis pertama ada tiga provinsi di bawah 70 persen, yakni Maluku, Papua Barat, dan Papua," kata Airlangga dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring, Senin (21/2/2022).

Di sisi lain, ia juga mengungkapkan, realisasi vaksinasi booster atau dosis ketiga di seluruh wilayah luar Jawa Bali masih di bawah 10 persen.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Dua Belum Capai 70 Persen, Menkes Minta Masyarakat Segera Vaksin

Untuk cakupan vaksinasi lansia, Airlangga mengungkapkan terdapat tujuh provinsi dengan realisasi di bawah 60 persen.

"Di mana untuk dosis kedua ada 25 persen (provinsi) yang realisasinya di bawah 60 persen," kata Airlangga.

Ia pun mengungkapkan, Presiden Joko Widodo meminta agar dilakukan percepatan realisasi vaksinasi dosis kedua untuk lansia.

Selain itu, Airlangga mengatakan, kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia akan mencapai puncak pada 2-3 minggu ke depan.

Untuk wilayah luar Jawa-Bali, kasus Covid-19 telah mengalami lonjakan dari segi cakupan, yakni mencapai 23 persen dari kasus nasional.

Baca juga: Indonesia Siapkan Transisi Pandemi Covid-19 Jadi Endemi, Vaksinasi Booster Digencarkan

"Terkait kasus di luar Jawa-Bali terlihat kenaikan walau proporsinya mencapai 23 persen dari kasus aktif nasional atau sebanyak 124.714 dari 536.358 dan pemerintah terus memantau dan menyiapkan langkah karena ini puncaknya dalam dua sampai tiga minggu ke depan perlu diantisipasi," ujar Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com