Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ishaq Zubaedi Raqib
Mantan Wartawan

Ketua LTN--Infokom dan Publikasi PBNU

Mayoritas yang Menginspirasi

Kompas.com - 21/02/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Islam yang tidak hanya menyiapkan tafsir tunggal atas suatu konteks. Islam adalah ilham yang menjadi api semangat hidup.

Nilai-nilai luhur yang mewarnai. Nilai dan norma yang tidak dogmatis dan indokriner adalah prasyarat tercapai mashlahah 'ammah.

III. Utopia

Sedangkan Islam yang diposisikan sebagai aspirasi dalam semua aspek kehidupan, perlahan mulai disadari hanya utopia.

Islam yang semata diposisikan sebagai aspirasi, terbukti tidak mampu mewujudkan Islam yang shaleh likulli zamaan wa fii kulli makaan.

Sebagai rahmat bagi alam semesta, Islam sudah compatible sejak awal turun. Islam rahmatan lil alamin, sesuai untuk segala ruang dan waktu. Ia akan menginspirasi setiap perubahan yang terjadi di tengah umat.

Di negara-negara tertentu, Islam yang diletakkan semata sebagai aspirasi, terbukti mencabik-cabik jama'atul muslimin, yang seharusnya jadi prasyarat terbentuknya masyarakat madani.

Gerakan ini justru menciptakan firaqul ummah. Faksi-faksi Islam di Afghanistan, Suriah, Libya, Yaman, Irak, adalah contoh betapa berbahayanya Islam dijadikan aspirasi untuk semua urusan mu'amalah.

Dalam konteks lebih terbatas, Islam yang dijadikan aspirasi, sangat potensial mendekonstruksi tatanan sosial yang dibangun di atas fondasi keberagaman.

Dalam masyarakat multi-madzhab, misalnya, Islam yang diposisikan sebagai faktor aspiran, potensial membuat tatanan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan berada dalam keadaaan instable.

Sebab, setiap produk kenegaraan, reliabilitasnya diukur sesuai aspirasi keagamaan mereka.

Jika tidak persis dengan keyakinannya, maka kelompok ini akan menjelma kekuatan penekan, dengan landasan teologis versi mereka, hingga sering berakibat timbulnya anarkisme sosial.

Salam konteks tertentu, Islam aspirasi sangat bersifat dogmatis; di mana praktik keberagamaan dilakukan dengan cara memaksakan kehendak.

Tidak boleh ada perbedaan tafsir atas titah Tuhan dan sabda Nabi. Para pengikut hanya boleh copy paste atas pandangan imamnya.

Setiap kalimat harus dilafalkan persis tanpa perbedaan. Perbedaan dianggap penyimpangan.

Penyimpangan dianggap keluar dari manhaj dan madzhab. Keluar manhaj dianggap bukan Islam.

IV. Uniformitas

Seringkali Islam aspirasi bersifat dogmatis, tidak membuka peluang perbedaan pendapat apalagi tafsir dan takwil.

Umat wajib menghafal satu definisi dengan susunan kata dan kalimat yang sama persis. Dirapal seperti mantra. Membuat bangunan tafsir yang sama.

Seragam dalam gerak dan amaliyahnya. Berbeda bunyi dan gerak atas kata dan kalimat, akan membuat mantra sia-sia. Tragisnya, itu dianggap sesat dan menyesatkan!

Untuk menjaga kemurnian dogma, aliran ini meniscayakan uniformitas bagi pengikut dan para aspiran.

Bukan semata seragam dalam hal-hal substantif seperti terkait masalah aqidah, syariat, dan ushul, tetapi juga hal-hal artifisial dan furu'.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com