Total kasus aktif: 445.190
DKI Jakarta: 91.396
Jawa Barat: 134.774
17 Februari 2022
Total kasus Covid-19 harian: 63.956
DKI Jakarta: 8.977
Jawa Barat: 16.251
Total kasus aktif: 469.868
DKI Jakarta: 80.907
Jawa Barat: 147.882
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi, puncak pandemi gelombang kedua di Indonesia akan terjadi pada akhir Februari dengan masa kritis hingga pertengahan Maret.
Namun demikian, setiap daerah akan menunjukkan tren Covid-19 yang berbeda.
Baca juga: Gelombang Omicron Lampaui Puncak Delta, Airlangga: Masih Terkendali
Menurut Dicky, tidak mudah untuk menetapkan masa puncak gelombang pandemi di suatu daerah. Sebab, tren kasus Covid-19 bisa berubah-ubah.
"Setidaknya sampai akhir bulan ini, terutama di Jawa yang besar ini, ini yang akan berkontribusi pada puncak (pandemi)," kata Dicky kepada Kompas.com, Kamis (17/2/2022).
Meski pemerintah memprediksi bahwa wilayah penularan Covid-19 tertinggi akan bergeser, menurut Dicky, mayoritas kasus Covid-19 akan tetap dicatatkan daerah-daerah di Pulau Jawa.
Itu bukan berarti penularan virus corona di luar Jawa lebih kecil. Penularannya tetap tinggi, hanya saja kasusnya tidak banyak ditemukan karena angka pengetesan yang lebih sedikit ketimbang di Pulau Jawa.
Baca juga: Airlangga: Sekarang Episentrum Omicron di Jakarta, Dua-Tiga Minggu Lagi Bisa ke Luar Jawa
Oleh karenanya, Dicky mengingatkan pemerintah untuk lebih cermat dalam menganalisis perkembangan Covid-19 di semua daerah dan tidak terburu-buru menyatakan suatu wilayah telah melewati masa puncak Covid-19.
"Saya ingatkan, enggak mudah menetapkan masa puncak (pandemi) itu, harus hati-hati dan perlu banyak variabel yang dilihat dengan cermat dan komprehensif. Dan dalam analisis saya itu belum (melewati masa puncak pandemi)," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.