Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Kirim 1 Tim Divisi Propam Dalami Dugaan Tertembaknya Peserta Demo oleh Polisi di Parigi

Kompas.com - 14/02/2022, 11:35 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Divisi Humas Polri (Kadiv) Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, 1 tim Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) sudah dikirimkan untuk menindaklanjuti adanya kabar seorang warga sipil diduga tertembak polisi dalam aksi penolakan tambang di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Adapun diduga korban tewas akibat terkena tembakan aparat saat berusaha membubarkan paksa aksi pemblokiran Jalan Trans Sulawesi di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan.

“Hari ini sesuai perintah Bapak Kapolri, memerintahkan 1 tim dari Div Propam juga di-backup dari Div Humas Polri untuk langsung berangkat ke Sulteng dan Parigi Moutong,” kata Dedi secara virtual, Senin (14/2/2022).

Dedi menyampaikan, tujuan pengiriman tim tersebut dilakukan dalam rangka membantu Divisi Propam Polri melakukan pengusutan.

Baca juga: Amnesty Internasional Minta Presiden Perintahkan Kapolri Usut Dugaan Penembakan di Parigi

Menurut dia, saat ini pihak Divisi Porpam Polda Sulteng juga sudah membentuk tim untuk mengusut kejadian itu.

“Kemudian hari ini juga didatangkan tim labfor dari Polda Sulteng dalam rangka mengungkap peristiwa tersebut setuntas-tuntasnya,” immbuhnya.

Ia kemudian menekankan komitmen pimpinan Polri untuk menindak secara tegas siapapun anggota yang terbukti bersalah di dalam suatu kejadian di Parigi Moutong tersebut.

Lebih lanjut, Mabes Polri juga menyampaikan ucapan belasungkawa dalam kejadian itu.

Ia mendoakan korban bisa mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“Saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kejadian tersebut yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa,” ucap Dedi.

Baca juga: Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong, Satu Korban Dilaporkan Tewas

Diberitakan sebelumnya, aksi protes warga terkait aktivitas tambang yang di wilayah Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (12/2/2022), memakan korban jiwa.

Satu orang pengunjuk rasa bernama Aldi dikabarkan tewas. Diduga, korban tewas akibat terkena tembakan aparat saat berusaha membubarkan paksa aksi pemblokiran Jalan Trans Sulawesi di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan.

Adapun unjuk rasa tersebut berlangsung sejak Sabtu (12/2/2022) pukul 12.00 Wita hingga pukul 24.00 Wita. Aksi unjuk rasa disebutkan untuk menentang Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Trio Kencana di wilayah tersebut.

Baca juga: Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong Ricuh, Satu Orang Tewas, Ini Kata Kapolda Sulteng

Terkait kejadian ini pihak Amnesty International mendesak Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengusut dan mengadili pelaku penembakan pengunjuk rasa yang menolak tambang di Kabupaten Parigi Moutong.

“Kami mendesak Presiden agar memerintahkan Kapolri untuk mengusut kejadian ini dan menindak dan menghadapkan pelakunya ke peradilan umum," kata Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid, saat dihubungi Kompas.com, Senin pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com