Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran E-Budgeting dalam Pemberantasan Korupsi

Kompas.com - 13/02/2022, 03:30 WIB
Issha Harruma,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - E-budgeting berperan penting dalam pemberantasan korupsi. E-budgeting yang diawasi langsung oleh masyarakat dapat membuat pemerintah pusat maupun daerah lebih fokus dalam mengelola keuangan.

E-budgeting sendiri merupakan proses penyusunan anggaran yang berbasis elektronik.

Sistem tersebut merupakan bagian dari e-government yang mendukung keterbukaan atau transparansi dalam pemerintahan. Semua proses dapat diakses secara terbuka karena dilakukan secara online.

Bagaimana dampak penerapan e-budgeting dalam pemberantasan korupsi?

Masyarakat memiliki peran penting untuk memaksimalkan e-budgeting dalam pemberantasan korupsi. Masyarakat dapat melakukan pengawasan, mulai dari perencanaan, penganggaran, pembahasan, hingga pelaksanaan.

Dengan begitu, perubahan hingga penggelembungan dan korupsi anggaran dapat diminimalisir. Proses anggaran menjadi lebih transparan dan tidak mudah dimanipulasi oknum tertentu.

Korupsi sendiri dapat terjadi karena adanya monopoli kekuasaan di pemerintah yang berbanding terbalik dengan rendahnya tingkat akuntabilitas.

Monopoli kekuasaan dan diskresi yang besar dalam mengambil keputusan membuat penyalahgunaan kekuasaan sangat mungkin terjadi.

Jika ditambah dengan dengan rendahnya akuntabilitas masyarakat, maka korupsi lebih mudah dilakukan. Akuntabilitas yang rendah terjadi karena masyarakat tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

Baca juga: KPK: E-Budgeting Anggaran DPR Bisa Jadi Solusi Antikorupsi

Oleh karena itu, e-budgeting dapat menjadi mekanisme yang positif untuk meningkatkan transparansi pengelolaan anggaran.

Penerapan sistem ini dengan sendirinya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Anggaran pun dapat dialokasikan sesuai kebutuhan dan diharap dapat mempercepat pencapaian daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Referensi:

  • Khairudin, Soewito dan Aminah. 2021. Potret Kepercayaan Publik, Good Governance dan E-Government di Indonesia. Banyumas: Amerta Media.
  • Kolstad, I. dan A. Wiig. 2009. Is Transparency the Key to Reducing Corruption in Resource-Rich Countries?. World Development 37(3): 521–532.
  • Klitgaard, R. 1988. Controlling Corruption. University of California Press. Berkeley.
  • Elbahnasawy, N. G. 2014. E-Government, Internet Adoption, and Corruption: An Empirical Investigation. World Development 57: 114–126.
  • Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional. 2011. Kebijakan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (DETIKNAS) terhadap Pengembangan TIK di Kementerian Agama Pusat dan Daerah. Diakses pada 8 Februari 2022
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com