Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Komisi III Minta Polisi Lepaskan Puluhan Warga Wadas yang Ditangkap

Kompas.com - 09/02/2022, 12:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Pangerean Khairul Saleh meminta kepolisian melepaskan puluhan warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah yang ditangkap saat protes atas pengukuran tanah di lokasi penambangan andesit proyek Bendungan Wadas, Selasa (8/2/2022).

Menurut dia, para warga itu perlu dilepaskan untuk menghindari terjadinya konflik yang berkepanjangan.

"Aparat kepolisian bisa melepaskan semua warga yang terpaksa ditangkap untuk menjaga kondusifitas atas niat baik bersama untuk mengamankan pembangunan strategis sekaligus mengamankan hak-hak warga dan alam di dalamnya," kata Pangeran kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022).

Di sisi lain, ia juga menilai bahwa tindakan penangkapan dan intimidasi terhadap warga, seharusnya dapat dihindari kepolisian.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Polisi Bertindak Sesuai Prosedur di Wadas

Untuk itu, Pangeran berharap aparat polisi, terkhusus Polres Purworejo tetap mengedepankan pendekatan dialogis dengan warga.

"Bukan dengan cara arogan atau sewenang-wenang sebagai solusi yang wajib dioptimalkan," tambahnya.

Lebih lanjut, Pangeran menyoroti pencanangan proyek bendungan yang disebut sudah sejak empat tahun lalu.

Namun, ia justru mempertanyakan mengapa masih ada warga yang menolak desanya dijadikan lokasi penambangan batu quary andesit untuk kepentingan pembangunan proyek Bendungan Bener.

Oleh karena itu, menurutnya akan menjadi pertanyaan bagaimana peran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di kabupaten maupun provinsi selama ini dalam sosialisasi pada warganya.

"Apalagi, ini menyangkut suatu proyek strategis nasional yang telah dimulai sejak tahun 2018. Bagaimana bisa masih juga terjadi aksi penolakan dari warga sehingga terjadi benturan antara aparat kepolisian dan warga desa Wadas itu? Ini jelas fakta buruk yang menjadi keprihatinan kita semua," jelasnya.

Baca juga: Pengerahan Aparat di Wadas, Anggota DPR: Harusnya Bantu Menyelesaikan, Bukan Ciptakan Masalah Baru

Namun, Pangeran menilai, Forkopimda Kabupaten Purworejo dan Provinsi Jawa Tengah masih punya waktu untuk mencari solusi humanis yang tepat dan cermat.

Sehingga, proyek pembangunan nasional dapat terus berjalan tanpa melupakan aspek kemanusiaan dan lingkungan hidup warga.

Diketahui, puluhan warga Desa Wadas ditangkap polisi saat proses pengukuran tanah di lokasi penambangan andesit proyek Bendungan Wadas, Selasa (8/2/2022).

Polisi menyebut mereka diduga hendak bertindak merusuh, dan ada barang bukti sejumlah senjata tajam yang dibawa mereka.

Hingga Selasa malam, aparat gabungan polisi dan TNI bersenjata lengkap disebut masih banyak yang berjaga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com