Dalam kesempatan itu, Dudung memperingkatkan kepada seluruh komandan satuan agar tidak menjadi 'kapal keruk' terhadap prajurit. Perumpamaan 'kapal keruk' yang disampaikan Dudung ini untuk memberikan peringatan bahwa komandan satuan tidak boleh semena-mena terhadap prajurit.
"Saya sampaikan kepada Pangdam, kalau ada komandan satuan Danrem, Danyon, Dandim, ada yang kapal keruk, copot," tegas Dudung.
"Mau hebatnya kayak apa, mau pinternya kayak apa kalau sudah pelit, menyengsarakan prajurit, enggak ada cerita, ganti," sambung dia.
Baca juga: Klarifikasi KSAD Dudung Usai Dilaporkan Koalisi Ulama atas Tuduhan SARA
Menurut Dudung, dia sudah berkunjung ke sejumlah wilayah menemui pasukan setelah dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 17 November 2021. Kunjungan itu di antaranya ke Papua, Natuna, hingga wilayah Entikong, Kalimantan Barat, sebuah wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Dalam kunjungan itu, Dudung mendapatkan banyak cerita dan melihat kondisi yang dihadapi para prajurit di lapangan.
Salah satu contohnya, ia menemukan seorang prajurit yang ternyata harus membeli sendiri pakaian dinas lapangan (PDL) yang digunakannya.
"Ada pasukan saya bajunya saja beli. Asops (Asisten Operasi KSAD) ikut saya. Saya cek, bajumu dari mana?" ujar Dudung.
"Saya beli, Pak," kata Dudung menirukan jawaban sang prajurit.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Tercatat Cuma Punya Harta Rp 1 M, Jauh Lebih Rendah dari Anak Buah
Dari percakapan itu juga, Dudung mengetahui, prajurit tersebut terpaksa mengeluarkan dana pribadinya sebesar Rp 400.000 hanya untuk keperluan seragam militer. Menurutnya, biaya itu sangatlah besar bagi seorang prajurit.
Menurut Dudung, kebutuhan fundamental prajurit harus dipenuhi. Terlebih, mereka bertaruh nyawa ketika menjalani tugas di daerah operasi. Dudung juga meyakini bahwa prajurit pada dasarnya bukanlah berasal dari keluarga dengan latar belakang mampu, tetapi banyak dari keluarga tidak berada.
"Kita berleha-leha di sini, dia tinggalkan juga anak istrinya, taruhannya juga nyawa. Tapi dia juga harus menanggung," terang Dudung.
"Saya sampai bilang ke Asops, beli bajunya, kausnya, sepatunya," ungkap eks Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu.