Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pungli Karantina Rachel Vennya, Bareskrim Periksa 2 Polisi Polres Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 07/02/2022, 18:22 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri mengundang 11 orang untuk diperiksa terkait dugaan kasus suap dan pungutan liar (pungli) selebgram Rachel Vennya yang kabur karantina kesehatan beberapa bulan lalu.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, dari 11 orang itu ada dua anggota polisi dari Polres Bandara Soekarano Hatta yang diperiksa.

"Adapun para pihak yang telah diklarifikasi oleh penyidik Dirtipidkor Bareskrim Polri melalui permintaan keterangan adalah dua orang anggota Polri dari Polres Bandara Soekarno Hatta," kata Ramadhan dalam keterangan tertulis, Senin (7/2/2022).

Selain itu, ada dua orang mantan anggota protokol DPR RI di Bandara Soekarno Hatta, dua orang dari sekretariat protokol DPR RI, dan empat orang dari pihak lainnya.

Baca juga: Malu Usai Tindakan Kabur Karantina, Rachel Vennya: Aku Cuma Nunduk, Enggak Bisa Negakin Kepala

Menurut Ramadhan, dari total 11 orang yang diundang untuk diperiksa, ada satu orang yang belum diperiksa dan akan dijadwalkan ulang.

Kendati demikian, Ramadhan tidak merinci identitas dari orang yang diperiksa.

"Selanjutnya dari para pihak sebanyak 11 orang yang diundang telah dihadiri oleh 10 orang. Sedangkan permintaan keterangan terhadap 1 orang lainnya akan dijadwal ulang," jelas Ramadhan.

Ia menegaskan, kasus dugaan suap Rachel Vennya saat kabur dari kewajiban karantina kesehatan ini masih terus didalami oleh penyidik.

"Saat ini penyidik masih mendalami kebenaran tentang adanya dugaan TPK suap dalam peristiwa dimaksud, dan selanjutnya penyidik Dirtipidkor Bareskrim Polri akan melakukan klarifikasi dan koordinasi dengan pihak lainnya," ujar Ramadhan.

Baca juga: Dugaan Pungli Perkara Rachel Vennya, Bareskrim Periksa 3 Saksi

Adapun pengusutan kasus ini dimuat berdasarkan surat perintah penyelidikan nomor: SPRIN.LIDIK/49/XII/2021/TIPIDKOR tertanggal 17 Desember 2021.

Terkait kasus ini, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta agar persoalan setoran Rp 40 juta yang dikeluarkan selebgram Rachel Vennya untuk kabur dari tempat karantina diusut.

Mahfud menegaskan kasus itu termasuk bagian dari tindakan pungli.

"Ya makanya saya singgung itu termasuk dari pungli (pungutan liar), biar nanti diproses secara hukum, kan ada hukumnya," ujar Mahfud kepada wartawan di Jakarta, Rabu (15/12/2021).

Baca juga: Bareskrim Terima Laporan soal Pungli Karantina, Rachel Vennya Akan Diperiksa

Terdakwa kasus pelanggaran karantina kesehatan Rachel Vennya mengaku membayar uang sebesar Rp 40 juta untuk kabur dari karantina.

Setibanya di Indonesia, Rachel Vennya sempat dibantu oleh seorang oknum bernama Ovelina yang juga menjadi terdakwa di kasus ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com