Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Gerindra-Prabowo Menang pada 2024 dan Tantangannya

Kompas.com - 07/02/2022, 07:42 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

Namun, di sisi lain, Prabowo juga tidak memperoleh tambahan suara yang signifikan dari pemilih Jokowi.

"Jadi Prabowo ditinggal, tapi basis penambahannya enggak semua pemilih Jokowi ke Prabowo," kata Pangi.

Karena itu, menurut Pangi, basis pemilih Prabowo kini berasal dari basis pemilih loyalnya, pemilih Gerindra, serta sebagian kecil pemilih Jokowi.

Ia mengatakan, Prabowo mesti menunjukkan keberhasilannya dalam memimpin Kementerian Pertahanan untuk mendongkrak elektabilitasnya menjelang 2024.

"Jadi publik itu enggak penting janji, tapi bukti sebetulnya, buktikan saja beliau sebagai menhan (menteri pertahanan) dia bisa berbuat apa, publik akan melihat itu," kata Pangi.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayito menambahkan, ke depan, Prabowo tidak bisa lagi mengandalkan citra sebagai politikus tegas serta mengangkat isu pertahanan dan keamanan saja.

"Tapi mulai menyentuh sektor riil yang dihadapi langsung masyarakat saat ini," kata Adi.

Ia mengatakan, beberapa isu yang semestinya mendapat perhatian Prabowo yaitu terkait kemiskinan hingga korupsi. Prabowo juga bisa mengangkat isu terkait monopoli oligarki di bidang politik dan ekonomi.

"Di luar itu, yang penting juga dilihat pemilih soal sosok yang dinilai merakyat, humble, bijaksana, dan tidak otoriter," kata Adi.

Baca juga: Melihat Kans Prabowo Maju pada Pilpres 2024

Jangan latah

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio juga mengingatkan, upaya Gerindra untuk menjaring pemilih muda tak cukup dilakukan melalui media sosial.

Seperti diketahui, akun Twitter Partai Gerindra sering merespons mention dari warganet menggunakan kalimat berisi kelakar atau berkonotasi akrab.

Menurut dia, pendekatan melalui media sosial selama ini tidak cukup ampuh untuk meningkatkan elektabilitas.

"Aktivitas media sosial tidak signifikan terhadap elektabilitas, untuk peningkatan popularitas iya, tapi kalau elektabilitas enggak signifikan," kata Hendri.

Baca juga: Prabowo Dinilai Tak Bisa Hanya Andalkan Citra Tegas Bila Ingin Kembali Maju di Pilpres 2024

Hendri mengatakan, sebenarnya hal yang paling krusial untuk bisa menarik minat pemilih muda adalah momentum politik.

Adi menambahkan, Gerindra semestinya tidak hanya fokus pada pemilih muda, tetapi mesti menggarap semua segmen pemilih.

"Gerindra jangan latah ke kalangan milenial yang dalam banyak hal sangat apolitis dan alergi politik. Sebagian lainnya sudah terafilisi ke partai dan figur lain. Milenial itu cuma angka. Tak boleh terjebak di sana," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com